Merayakan Lebaran memang bisa membuat pengeluaran membengkak bahkan sampai lebih dari 100%nya. Bukan saja karena maraknya kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok, namun juga volume pembeliannya meningkat. Maklumlah perangai kebutuhan memang cenderung menjadi konsumtif khusus untuk menyambut hari istimewa tersebut.
Walaupun kondisi ini membuat kita serba salah namun pada dasarnya tujuannya baik. Bayangkan saja, tanpa lebaran rasanya sulit bagi kita yang “super sibuk” ini untuk bersilaturahmi dengan tetangga kiri kanan apalagi sanak saudara yang berjauhan. Jadi jika kita ingin mempererat tali persaudaraan dengan, menjamu para tamu dengan berbagai hidangan dan penampilan terbaik bahkan jika ingin membagi-bagi angpau sekalipun, tidakkah itu baik? Begitulah halnya dengan seluruh pembelanjaan kita, sebenarnya semua bertujuan baik. Bahkan jika kita tidak dapat menahan diri untuk menggunakan uang THR demi sebuah penawaran diskon yang tidak boleh dilewatkan. Nampaknya kita selalu dapat menemukan alasan bagus untuk tiap sen yang dikeluarkan tanpa rencana.
Kalau begitu, daripada menyesal kemudian tak berguna, lebih baik kita fokus agar makin kaya setelah lebaran.
Ketika Nasi Sudah Menjadi Bubur
Oke... tanggal gajian berikutnya masih lama sementara THR juga sudah tamat riwayatnya. Apa yang harus dilakukan? Bagaimana kita bisa bertahan sampai selama itu. Cara yang pertama dan paling mudah adalah dengan mencukupi berbagai kebutuhan dengan sisa uang yang ada. Hitung terlebih dulu berapa sisa dana anda saat ini, kemudian bagi dengan jumlah hari menuju tanggal gajian. Pengeluaran harian anda untuk sementara waktu tentunya tidak boleh melebihi jumlah tersebut jika tidak ingin defisit. Begitu gajian, pengeluaran rumah tangga boleh berjalan seperti biasanya kembali. Yang pasti dalam kondisi habis-habisan setelah lebaran anda harus menetapkan prioritas dari sisa dana yang tersedia. Terutama masalah transport ke kantor juga ongkos anak sekolah harus didahulukan dibandingkan pengeluaran lainnya. Setelah libur panjang, Anda dan anak-anak kan tidak mungkin absen kantor atau bolos sekolah demi menghemat ongkos. Karena itu pendekatan kedua adalah potong terlebih dulu untuk transportasi ke kantor dan sekolah anak, sebesar ongkos harian di kali jumlah hari menuju gajian. Sisa dana setelah dipotong transportasi dibagi lagi dengan jumlah hari menuju gajian. Itulah jatah belanja harian sementara waktu. Bagaimana kalau gajipun sudah habis sama sekali? Well, kecerobohan anda terpaksa mengakibatkan terkurasnya simpanan anda. Syukur-syukur sudah mempunyai emergency fund untuk mengantisipasi pengeluaran tak terduga seperti ini. Jika tidak, anda mungkin harus membayar mahal kecerobohan ini dengan menggunakan kartu kredit atau mencari pinjaman dalam bentuk lainnya.
Buat Anda yang hobi masak, bisa juga memaksimalkan apa yang ada, untuk bisa bertahan sampai gajian berikutnya, misalnya dengan memodifikasi sisa makanan lebaran. Umumnya karena takut kurang kita menyediakan hidangan lebaran dalam jumlah banyak yang seringkali tidak habis. Padahal jenis makanan tertentu bisa awet beberapa hari, namun bisa jadi kita sudah bosan memakannya. Makanan yang belum habis ini sebenarnya bisa dimodifikasi menjadi masakan baru atau pelengkap masakan lain. Contonya sambal goreng hati bisa disulap menjadi isi arem-arem, bumbu rendang di modifikasi menjadi bumbu nasi goreng, atau buah kurma dibalut tepung digoreng serupa pisang. Tanpa perlu berbelanja lagi, kita bisa menikmati makanan baru.
Barangkali anda juga menyimpan makanan siap saji untuk mengantisipasi pasar dan pusat perbelanjaan yang tutup karena liburan panjang. Jika demikian halnya, memasaklah dengan menggunakan bahan-bahan ini terlebih dulu supaya bisa menghemat dana yang ada. Jangan segan untuk membawa makan siang sendiri saat masuk kantor nanti, selain berjaga-jaga jika para pedagang makanan belum berjualan, tentunya sambil mengirit transport.
Mengejar Ketinggalan
Perayaan lebaran yang membuat pengeluaran anda membengkak mungkin membuat anda merasa tertinggal dalam mengakumulasi harta. Kini anda sudah kembali ke jalur semula, dan siap mengejar ketinggalaan anda. Hati-hati! kebanyakan orang mengangnggap beberapa saran diatas sebagai hal-hal remeh yang tidak perlu mendapat perhatian. Padahal hal-hal besar terjadi karena diawali dengan kebiasaan-kebiasaan kecil tersebut ditambah dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada setelah lebaran. Mari kita lihat apa saja pilihannya :
1. Menyewakan asset, rumah, ruko, tanah sampai kendaraan anda yang menganggur bisa disewakan kepada pihak lain untuk digunakan sebagai tempat tinggal, atau untuk tujuan komersil seperti prasarana usaha atau sarana pesta. Sekarang bahkan orang lebih kreatif lagi mulai dari menyewakan koleksi dvd, menyewakan bagian tertentu dari rumhanya untuk lokasi shooting film, sampai baju bermerek pun bisa disewakan.
2. Menjaminkan asset untuk tujuan pendanaan. Anda ingin memiliki usaha sendiri namun kurang modal. Tabungan, deposito, saham, obligasi, reksadana, emas, begitu juga rumah, kendaraan juga tanah dapat menjadi jaminan kredit untuk permodalan usaha.
3. Menggunakan asset untuk prasarana dan sarana usaha sendiri maupun dengan pola kemitraan. Tidak sedikit para milyuner saat ini yang dulunya memulai usaha mereka dari garasi rumah. Anda juga bisa memanfaatkan kendaraan pribadi, komputer, telepon, bisa dioptimalkan menjadi sarana operasional usaha. Atau mengembangkan pola kemitraan dengan menggunakan asset pribadi sebagai sarana usaha.
4. Merubah komposisi portfolio asset. Coba anda review kembali komposisi portfolio asset anda, mungkin sudah waktunya merubah alokasi aset tersebut agar sejalan dengan peningkatan kebutuhan hidup anda
5. Mengoptimalkan Asset Tidak Berwujud. Latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, pengalaman berorganisasi, keahlian/keterampilan, reputasi diri, dan network dapat dipertimbangkan sebagai goodwil. Apalagi jika anda hendak bermitra, goodwill ini dapat diperhitungkan dalam menentukan kontribusi anda dalam kepemilikan usaha bersama. Anda juga bisa mengoptimalkan hasil karya dan buah pikiran anda dengan mekanisme hak kekayaan intelektual dan memproduksi, memperbanyak atau menduplikasinya dalam skala ekonomis. Misalnya menerbitkan karya tulis, lagu ciptaan, puisi sampai design berbagai hal mulai dari produk fashion, teknologi sampai sistem bisnis seperti franchise.
Mike Rini Sutikno, CFP
PT. Mitra Rencana Edukasi - Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Kemandirian Finansial
PT. Mitra Rencana Edukasi - Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Kemandirian Finansial