Responsive Ad Slot

Latest

Menabung

Bisnis

Liburan

Featured Articles

Untung Rugi Simpanan Dollar

Tuesday 6 January 2015

"Untung rugi simpanan dolar"

Untung Rugi Simpanan Dolar
Sudah seringkali kita mendengar ada orang yang untung besar dari transaksi jual beli dollar, tetapi kisah orang yang merugi juga tidak kalah banyaknya. Transaksi jual beli uang dolar memang bisa memberikan potensi keuntungan yang sangat tinggi, tetapi disisi lain potensi kerugian juga tinggi. Jika kita segarkan kembali memori kita dan kembali ke tahun 1997 saat terjadi krisis moneter yang melanda Indonesia, kurs dollar melonjak seharga 1 $ = Rp 13.000,-. Bayangkan betapa banyak keuntungan yang anda dapatkan jika sebelumnya anda sudah mempunyai simpanan dollar yang anda beli diharga 1 $ = Rp 2.500,- Pada saat itu banyak orang menangguk untung dengan menjual sebagian simpanan dollarnya. Di lain pihak banyak orang yang khawatir dengan nilai rupiah yang saat itu terus merosot, sehingga menukar sebagian rupiah yang mereka punyai dengan dollar dan kemudian menyimpannya di bank.

Banyak orang menganggap bahwa dengan membeli uang dollar kemudian disimpan di safe deposit box, sehingga suatu saat nanti bisa dijual saat harganya tinggi adalah cara yang tepat berinvestasi dalam dolar. Tentu saja anda bisa melakukan hal itu! Tetapi bisakah anda memprediksi kapan kurs dolar akan naik. Bisa saja terjadi uang dolar anda harganya stabil dan tidak mengalami kenaikan selama 2 tahun ke depan. Akibatnya anda belum mempunyai kesempatan untuk menjualnya, karena harga jualnya tidak bisa menutup harga belinya. Padahal jika sejumlah rupiah yang dibelikan dollar itu anda simpan ke dalam deposito maka akan membuat uang anda bertambah karena adanya bunga deposito yang dibayarkan. Karena itu jika tidak tahu kapan dollar akan naik, dan berapa kenaikannya yang memberikan keuntungan untuk anda maka anda bisa kehilangan kesempatan untuk berinvestasi kepada produk investasi lain yang mungkin lebih menguntungkan.

Jadi lebih menguntungkan mana mempunyai simpanan rupiah atau simpanan dollar? Apa saja keuntunganya berinvestasi dalam bentuk dollar? Hal apa saja yang harus dipertimbangkan sebelum berinvestasi ke simpanan dollar?


Membagi Risiko Investasi Dengan Memiliki Simpanan Rupiah dan Dolar

“ Saat ini kurs rupiah terhadap dolar relatif cukup stabil dan berada pada kisaran 1 $ = Rp 8.400. Tetapi menjelang Pemilu 2004 nanti siapa yang bisa menebak dengan pasti kemana arah pergerakan kurs dollar? Akankah dollar kembali menembus level Rp 9.000 bahkan 10.000? Atau mungkin jika pemilu berjalan dengan baik dan memuaskan, rupiah akan kembali menguat dan sebaliknya dolar akan melemah ke bawah Rp 8.000?” Nah jika anda sempat menonton siaran salah satu stasiun televisi di sini saat jam makan siang, atau kebetulan sedang tune in di salah satu radio bisnis sekitar jam 3 siang  maka pasti tidak asing lagi dengan update informasi seputar pergerakan kurs dollar rupiah. Bukan cuma televisi dan radio saja, surat kabar dan majalah bisnis juga tak mau kalah menginformasikan gejolak kurs dollar/rupiah lengkap dengan berbagai peristiwa yang mempengaruhinya. 

Jika kita perhatikan kurs dollar/rupiah tidak pernah tetap, tetapi selalu bergerak naik turun. Ada berbagai hal yang membuat kurs dolar rupiah bergejolak antara lain situasi politik, situasi sosial ekonomi bahkan sampai peristiwa bencana alam dan aksi teroris. Pendeknya, ada banyak sekali faktor yang dapat menyebabkan dollar bergerak naik turun secara signifikan. Potensi dollar untuk bergerak naik turun secara signifikan menyebabkan kurs dollar/rupiah sangat fluktuatif. Situasi ini banyak dimanfaatkan oleh orang untuk mengambil keuntungan terutama oleh para pedagang valuta asing dan para spekulan.

Anda pun dapat memanfaatkan isu-isu seperti pada contoh berita diatas untuk mendapatkan keuntungan dari transaksi dollar. Mungkin anda bisa menukarkan sebagian simpanan rupiah dengan dollar. Konsep yang ditawarkan disini adalah agar dari total simpanan rupiah anda, maka bisa dibagi kedalam 2 simpanan mata uang yaitu rupiah dan dollar. Menabung atau berinvestasi kedalam 2 jenis rekening yaitu rupiah dan dollar, merupakan tindakan yang masuk akal dengan maksud mengurangi risiko fluktuasi kurs. Logikanya, jika anda mempunyai uang Rp 50 juta, yang Rp 30 juta anda simpan di rekening rupiah, yang Rp 20 juta anda masukkan ke rekening dollar. Ketika nilai rupiah menurun maka nilai dollar yang naik, sehingga simpanan dalam dollar anda jika dihitung dalam kurs rupiah juga akan naik. Keuntungan dari kenaikan harga dollar tentunya tidak bisa anda dapatkan jika anda belum menukarkan sebagian simpanan rupiah tadi dengan dollar. Sebaliknya juga begitu, sebaiknya tidak menukarkan seluruh simpanan rupiah anda dengan dollar. Karena jika anda tukarkan semua simpanan rupiah anda maka jika nilai dollar turun terhadap rupiah, akibatnya simpanan dollar anda jika di-rupiahkan akan turun dan anda akan mengalami kerugian.

Nah jika kita termasuk orang awam dalam berinvestasi ke dalam mata uang dollar, maka sebagai permulaan kita bisa mulai belajar dengan cara menabung kedalam simpanan dollar baik dalam bentuk tabungan atau deposito. Keuntungannya adalah anda akan mendapatkan bunga tabungan atau deposito sambil menunggu kenaikan harga dollar. 


Tips Berinvestasi Ke dalam Tabungan & Deposito Dollar

Perhitungan bunga tabungan dan deposito dolar sebenarnya tidak jauh berbeda dengan berinvestasi ke tabungan dan deposito rupiah. Namun karena adanya proses pertukaran mata uang rupiah ke dollar mengakibatkan hal-hal yang bisa mengurangi keuntungan nilai investasi dalam dollar :

1. Resiko selisih kurs jual dan kurs beli dollar. Ketika membeli dollar untuk disimpan di tabungan atau deposito dollar di bank, maka anda bisa membeli dollar di bank tersebut sesuai dengan kurs jual dollar bank. Ketika anda mengambil simpanan dollar anda dan menukarkan kembali ke rupiah, anda akan dikenakan kurs beli dollar oleh bank. Padahal antara kurs jual dan kurs beli ini ada perbedaan yang cukup besar. Contohnya Anda ingin menempatkan ke deposito dollar sejumlah Rp 100 juta. Jika pada saat penempatan ke deposito dollar anda harus membeli dollar, maka bank akan menjual dollar kepada anda dengan kurs jual yang berlaku saat itu misalnya pada harga 1$ = Rp 8.500, maka nilai deposito dollar anda adalah Rp 100 juta : 8.500 = $ 11.765. Bunga deposito adalah 2% per tahun. Kemudian satu bulan kemudian anda mencairkan deposito dollar anda yang sekarang berjumlah $ 11.773,- dan ingin menukarkannya ke rupiah. Artinya anda akan menjual dollar dan bank akan membeli dollar anda dengan kurs beli bank yang berlaku saat itu, misalnya  1 $ = Rp 8.300,- sehingga rupiah yang anda dapatkan dari pencairan deposito tersebut adalah $ 11.733 x 8.300= = Rp 97.712157,-. Dapat anda lihat bahwa nilai jual dollar pada level 8.300 jauh lebih rendah dari nilai belinya apada level 8.500 sehingga anda merugi sebesar Rp 100.000.000 – Rp 97.712.157 = Rp 2.287.843 ,-

2. Biaya provisi penarikan simpanan dollar. Pada umunya jika kita menarik simpanan dollar kita maka akan dikenakan biaya provisi penarikan. Ketentuan biaya provisi antara bank yang dengan lainnya berbeda, besarnya tergantung dari kebijakan masing-masing bank. Namun pada umunya biaya provisi berdasarkan persentase tertentu dari jumlah nominal uang yang ditarik. Karena itu semakin besar jumlah uang yang ditarik maka semakin besar pula jumlah uang yang dibayarkan untuk biaya provisi.

3. Suku bunga yang kecil. Satu hal lain yang perlu anad pertimbangkan kalau menyimpan dalam mata uang asing adalah suku bunga. Suku bunga tabungan & deposito dollar jauh lebih kecil dari pada tabungan & deposito rupiah. Ini berarti dalam kondisi nilai dollar cenderung tidak naik terhadap rupiah, maka menyimpan di tabungan dan deposito rupiah lebih menguntungkan dibanding menyimpan di tabungan atau deposito dollar. Kebalikannya, jika diperkirakan dollar akan naik terhadap rupiah maka kemungkinan hasil invesatsi yang kecil akibat tingkat bunga yang kecil bisa dicover dari hasil keuntungan selisih jual beli dollar.


Don't Miss