Responsive Ad Slot

Latest

Menabung

Bisnis

Liburan

Featured Articles

(Tanya Jawab) Investasi Logam Mulia

Wednesday, 31 December 2014

"Investasi logam mulia"
 
Investasi Logam Mulia

1. Apa saja kiat untuk investasi logam mulia bagi pemula?
2. apa keuntungan dan kerugian investasi logam mulia
3. Bagaimana metode investasi logam mulia?
4. Bagaimana mengagandakan keuntungan di investasi emas?
5. Mas Andy juga bisa nambahin mengenai investasi logam yang Mas Andy tahu?

Jawab :

Pertanyaaan nomer 1, 3 dan 4 saya jawab sekaligus yach.

Investasi dalam bentuk logam mulia mungkin merupakan salah satu bentuk investasi yang umum dikenal luas dan sudah dijalankan oleh orang – orang jauh sebelum kita, selain dalam bentuk investasi tanah dan property.

Bila ingin berinvestasi dalam bentuk logam mulia, belilah logam mulia dalam bentuk batangan yang dikenal dengan nama emas batangan. Di Indonesia Emas batangan ini mayoritas diproduksi oleh PT. Antam, dan diperjual-belikan dalam dalam bentuk satuan berat tertentu, mulai dari satu gram sampai satu kilogram. Mendapatkannya bisa di toko perhiasan, Bank, ataupun Pegadaian. Khusus di Bank maupun Pegadaian biasanya mensyaratkan suatu skema cicilan apabila nasabah ingin mendapatkan emas yang diinginkan.
Hal yang tidak disarankan bila logam mulia dijadikan sarana investasi adalah bila yang dibeli emas dalam bentuk perhiasan. Alasannya terutama bila bentuknya perhiasan, maka ketika akan dijual lagi maka harganya bisa jadi tidak akan setinggi logam mulia dalam bentuk batangan. Karena pada perhiasan dikenal adanya “ongkos produksi” ataupun trend bentuk perhiasan. Maka ketika bentuknya sudah tidak ngetrend lagi maka harga akan “dijatuhkan” oleh toko yang membeli karena dianggap barang tersebut akan langsung dilebur lagi.

Bagi orang – orang yang baru akan mulai berinvestasi di logam mulia, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Pertama bila memang dananya sudah tersedia dan mencukupi, maka belilah secara tunai. Tentunya akan lebih murah dibandingkan bila anda membelinya dengan skema cicilan. Bila dana anda cukup banyak dan hendak membeli dalam jumlah banyak pula semisal sebanyak 2 kg, maka jangan beli sekaligus dalam bentuk 2 keping masing-masing seberat 1 kg. Tapi pecah-pecahlah lagi dalam bentuk kepingan yang lebih kecil, semisal beberapa keping seberat 25 gram, 50 gram, dst. Tujuannya adalah agar apabila anda memerlukan uang yang tidak terlalu banyak, maka anda cukup menjual sebagian kecil saja dari logam mulia anda. Masih bila dana anda cukup banyak, maka bila keadaannya seperti saat ini dimana harga emas sedang turun dan diprediksi akan terus turun untuk waktu beberapa lama kedepan, maka pembeliannya jangan sekaligus, tapi dicicil jumlahnya. Semisal bulan ini beli dulu 500 gram, bulan depannya lagi 500 gram, dst sambil anda juga terus memantau pergerakan harganya. Sehingga kita bisa mendapatkan logam mulia pada harga yang terbaik dan pada akhirnya memberikan imbal hasil yang maksimal.
Bila dana kita terbatas, cara yang bisa kita lakukan adalah dengan mencicil pembeliannya. Cara ini bisa dilakukan dengan mendatangi bank yang menyediakan layanan cicilan emas ataupun kantor Pegadaian. Dengan modal awal sekitar 20% - 30% dari harga total emas yang kita beli, kita sudah memiliki emas yang kita inginkan dan untuk sisanya dilunasi secara mencicil sesuai perjanjian. Dengan cara ini, emas yang kita beli masih disimpan di lembaga tersebut, dan baru akan diberikan kepada kita setelah lunas. Resiko dan kekurangan dari skema ini adalah total uang yang harus kita keluarkan untuk mendapatkan logam mulia tersebut akan lebih besar daripada bila kita membelinya secara tunai. Dan bila kita mengalami gagal bayar alias tidak mampu melanjutkan cicilannya, maka emas kita akan dilelang untuk menutupi sisa cicilan yang belum terbayar. 

Untuk mengoptimalkan nilai investasi kita melalui emas, cara yang bisa dilakukan adalah dengan berinvestasi secara berkala dan kontinu. Misalkan niatkan dan rencanakan tiap tahunnya anda terus menambah investasi logam mulia sebesar 100 gr. Jadi dalam tempo setahun akan bisa dipecah–pecah lagi berapa kemampuan kita dalam berinvestasi di emas.

2. Keuntungan berinvestasi pada logam mulia adalah harganya yang akan terus naik seiring dengan perjalanan waktu, terutama untuk jangka panjang paling tidak dalam kurun waktu diatas 3 tahun. Nilai pertumbuhannya juga lebih baik dibandingkan deposito bank, dimana rata-rata pertumbuhan nilai emas dalam tiga tahun terakhir tercatat 10% pertahun. Resikonya juga lebih rendah dibandingkan bila kita berinvestasi di pasar saham ataupun valas. Keuntungan berikutnya produk ini sangat mudah didapatkan baik itu di toko emas, bank, maupun Pegadaian. Sifatnya juga sangat liquid, dalam artian sangat mudah untuk menjadikannya uang apabila diperlukan.
Kerugiannya adalah produk ini tidak bisa diandalkan untuk investasi jangka pendek semisal tempo satu tahun, karena bisa jadi justru harganya yang turun seperti kondisi di Indonesia saat ini, ataupun bila naik mungkin belum memberikan return yang signifikan. Sebagai barang berharga, maka kita harus memperlakukannya dengan lebih hati-hati juga. Bila disimpan dirumah, maka pastikan ia tersimpan di tempat yang benar–benar aman terhindar dari pencurian, walaupun tetap ada resiko seandainya rumah kita didera bencana ataupun musibah. Bila dirumah dirasa kurang aman, alternatifnya adalah dengan menyimpannya di Safe deposit box yang ada di bank, dengan kita mengeluarkan sejumlah uang untuk menyimpannya.

5. Berinvestasi apapun, selalu gunakan prinsip “Don’t put your eggs on the same bowl”. Artinya jangan hanya mengucurkan dana kita untuk masuk kedalam satu instrument investasi saja, namun harus dipecah – pecah dalam berbagai bentuk. Tujuannya adalah agar bila terjadi krisis pada produk investasi tersebut, maka uang kita tidak serta merta hilang semua. Demikian pula dalam berinvestasi dalam bentuk logam mulia. Selain berinvestasi di logam mulia, alokasikan juga dana anda ke instrument investasi lainnya.
Logam mulia sendiri selain berbentuk emas, juga ada yang berbentuk perak, yang fungsi dan karakternya mirip dengan emas, namun hanya berbeda harganya saja. Berlian juga merupakan logam mulia yang bisa dijadikan alat investasi, namun karakternya cukup berbeda dengan emas dan perak karena fungsinya lebih pada perhiasan sehingga tidak ada bentuk dan model yang baku, sehingga dikhawatirkan pertumbuhan nilainya tidak dapat diandalkan.

Dengan maraknya logam mulia sebagai sarana investasi, maka semakin marak pula kelompok–kelompok masyarakat yang menggalang dana dari masyarakat agar bisa memiliki emas ini. Bisa itu berbentuk arisan emas, ataupun dahulu terkenal dengan nama berkebun emas. Sasaran mereka jelas, tentu saja orang–orang yang memiliki dana berlebih sehingga berani berinvestasi dalam jumlah besar padahal belum memegang fisik emasnya. Maka dari itu untuk menghindari penipuan dan skema money game seperti itu kita harus lebih berhati–hati. Bila memang ingin membeli emas maka belilah di tempat ataupun lembaga seperti bank atau Pegadaian. Bila memang anda membelinya secara tunai, maka bila fisik emasnya tidak diberikan pada anda, maka anda harus berpikir dua kali untuk mengucurkan dana anda ke program tersebut. 

Salam,



Penulis     : Andy Nugroho, CFP.
Website    : www.mre.co.id
Fanspage  : MreFinancialBusinessAdvisory
Twitter     : @mreindonesia
Google+   : Kemandirian Finansial
Don't Miss