Tahun ini kembali kita akan merayakan 2 hari raya besar yang saling berdekatan waktunya yaitu hari raya Idul Fitri dan hari raya Natal. Jika kita perhatikan Lebaran dan Natalan buat kita adalah ibadah yang lebih dari sekedar menjalankan ritual agama saja. Selain sarat dengan nilai religius, banyak sekali kebiasaan dalam hari raya yang selaras dengan membangun sikap yang bijak terhadap uang. Misalnya pada hari raya ada kebiasaan saling memberi dan meminta maaf, pemberian amal dan zakat, silaturahmi bahkan sampai mudik sekalipun jika kita cermati semuanya mengajarkan kita untuk kembali memahami konsep memberi sebagai bagian dari cara menggunakan uang dengan bijak. Dimana kesediaan Anda untuk berbagi kegembiraan secara spiritual juga melalui pemberian uang atau materi yang setara akan membentuk sikap yang berkaitan dengan uang agar tidak terlalu terobsesi dengannya. Ibadah yang bertujuan untuk pensucian atau evaluasi diri kemudian menacapai puncaknya dengan merayakan kemenangannya yang sering digambarkan seumpama bayi yang baru lahir, merupakan hasil dari evaluasi yang telah melahirkan perbaikan. juga selaras dengan proses perencanaan keuangan yang selalu membutuhkan evaluasi dan revisi. Setahun sekali seperti ke dua ibadah ini, lakukanlah evaluasi dari semua renacana-rencana keuangan Anda, apakah sudah mencapai sasaran atau belum, ketahui masalahnya, dan lakukan perbaikan.
Nah.. datangnya hari raya juga ditunggu-tunggu setiap orang berkaitan dengan diberikan tunjangan hari raya atau THR dari tempatnya bekerja. Kalau pada bulan-bulan biasa kita membawa pulang gaji sebesar satu bulan saja, maka menjelang hari raya kita bisa membawa pulang 2 atau 3 kali gaji. THR memang bisa diberikan sebesar 1 bulan gaji namun tergantung dari kebijakan perusahaannya. Begitu mendengar kata THR biasanya orang langsung ingat belanja. Barang-barang yang belum sanggup dibeli sebelumnya, begitu ada kelebihan uang dan sekaligus memanfaatkan kesempatan diskon di berbagai pusat perbelanjaan langsung di borong. Begitu juga acara rekreasi, jalan-jalan ke berbagai tempat makan yang belum pernah dicoba tak luput dari acara-acara spontan yang dilakukan kebanyakan orang begitu mendapat uang THR.
Bukannya tidak boleh bersenang-senang, masalahnya setiap kali kita habis belanja besar-besaran yang tidak direncanakan terlebih dahulu, alhasil uang THR terkuras tinggal setengahnya. Padahal masih begitu banyak kebutuhan hari raya yang harus dipenuhi. Beli baju baru, kue-kue lebaran, ketupat dan rendang, memperbaharui cat rumah, membayar zakat, sampai acara mudik. Semuanya membutuhkan uang yang tidak sedikit. Terkadang kebutuhan yang besar ini akhirnya menyebabkan hari raya yang seharusnya penuh kegembiraan juga dirundung berbagai masalah keuangan.
Apakah mengelola THR sama dengan mengelola keuangan sehari-hari?
Mendapat uang THR memang seperti mendapat rejeki nomplok, sehingga ketika menerimanya kita sepertinya lebih bebas berbelanja. Anggapan ini tidak salah tetapi tidak sepenuhnya benar, THR tidak sama dengan rejeki nomplok seperti mendapat undian berhadiah atau lotere yang datangnya tidak terduga-duga. THR juga tidak sama dengan bonus, dimana untuk THR memang wajib diberikan oleh perusahaan kepada karyawan sesuai masa kerja yang disyaratkan. Sedangkan bonus bisa diberikan bisa juga tidak diberikan, tergantung dari kemampuan perusahaan. THR sebenarnya diberikan untuk alasan khusus tertentu yaitu untuk memenuhi pengeluaran tambahan karena kegiatan hari raya, tanpa adanya hari raya ini kemungkinan besar orang tidak mendapat THR. Jadi jika undian atau bonus sifatnya tidak pasti, maka THR bisa dipastikan akan diberikan oleh perusahaan kepada karyawan yang berhak.
Dengan demikian, walaupun penghasilan kita memang bertambah menjelang hari raya, karena adanya uang THR dilain pihak pengeluaran kita juga dipastikan meningkat karena adanya pengeluaran-pengeluaran khusus hari raya. Jadi jika penghasilan kita di bulan hari raya terdiri dari gaji dan THR, maka pengeluaran kita juga terdiri dari pengeluaran harian dan pengeluaran khusus hari raya. Alhasil mengelola THR, tidak ubahnya seperti mengelola gaji untuk keuangan keluarga sehari-hari. Karena itu jangan habiskan gaji dan THR hanya untuk memuaskan keinginan belanja saja, sebab harus bisa mencukupi kebutuhan rumah tangga Anda yang akan terus berjalan setelah hari raya. Jadi pastikan bahwa Anda tidak kekurangan uang, paling tidak sampai tanggal gajian berikutnya.
Sisihkan Minimal 10% Dari THR Untuk Menambah Tabungan
Orang menerima uang THR minimal 1 bulan gaji, namun ada juga yang mendapat lebih dari itu. Berapapun jumlahnya pada saat hari raya karena adanya THR kita bisa memiliki uang lebih banyak dibandingkan bulan selain hari raya. Namun walaupun sedang banyak uang, tetap saja orang mengeluh betapa cepat sekali uangnya habis tidak bersisa. Penghasilan yang besar di bulan hari raya sepertinya cuma numpang lewat saja. Dibalik kegembiraan mendapatkan THR dan kesibukan belanja hari raya orang berharap tetap ada sisa dari uangnya. Entah akan digunakan untuk apa uang itu nanti, kebanyakan orang akan lebih memilih untuk tetap menyimpan uangnya dan tidak menghabiskan hanya untuk kebutuhan hari raya.
Buat Anda yang sudah terbiasa menabung setiap bulannya, maka menyisihkan sejumlah tertentu dari uang THRnya untuk menambah jumlah, tabungannya bukanlah hal yang sulit. Malah kemungkinan rencana untuk menambah jumlah tabungan itu ada dalam prioritas nomor satu. Dan terutama buat Anda yang merasa tidak pernah bisa menabung tiap bulannya karena gajianya tidak bersisa, justru ketika mendapatkan THR ini Anda mempunyai kesempatan besar untuk menabung. Mumpung lagi banyak duit, segeralah sisihkan dulu di depan untuk menabung, sebab jika menunggu ada sisanya kemungkinan besar malah tidak ada sisanya. Jadi bagaimanapun kebiasaan Anda dalam menggunakan uang, maka setiap kali penghasilan Anda lebih tinggi dari biasanya, gunakanlah kesempatan itu untuk menambah jumlah tabungan Anda. Agar kegiatan tabungan ini tidak memberatkan Anda, maka sisihkahlan sejumlah minimal 10% dari THR yang diterima untuk menambah jumlah tabungan, lebih besar tentunya lebih baik. Sisanya bisa Anda gunakan untuk belanja kebutuhan hari raya atau untuk pengeluaran lainnya. Dengan cara ini Anda akan lebih leluasa berbelanja dan tidak perlu khawatir uang THR akan habis begitu saja, karena yang penting sudah menabung duluan di depan.
Utamakan Pelunasan Hutang
Masih terjerat hutang kartu kredit yang membengkak? Mengapa tidak memakai sejumlah tertentu dari THR Anda untuk membantu mengurangi beban cicilan hutang. Jika pada bulan-bulan biasa Anda hanya mampu membayar cicilan minimalnya saja, naikkanlah setoran cicilan hutang tersebut agar saldo hutang Anda berkurang. Memanfaatkan rejeki lebih dari uang THR, sudah sepantasnya kita dahulukan pembayaran hutang kita sebelum habis terpakai untuk keperluan hari raya. Sebab tidak ada gunanya Anda berbelanja lebih banyak barang, lebih banyak makan, lebih banyak bergaul namun kondisi keuangan Anda tidak lebih baik padahal sudah punya lebih banyak uang. Berpenampilan baik di hari raya wajar sekali dilakukan, mulai dari pakaian baru, suguhan makanan lezat, mudik ke kampung halaman, sampai pemberian amal dan zakat. Namun semuanya juga harus seimbang antara kondisi lahiriah dan ditunjang dengan kondisi finansial yang sama baiknya. Sesuai dengan tujuan hari raya yang mengharapkan lahirnya diri kita yang lebih baik dari sebelumnya, maka begitulah seharusnya kondisi finansial kita yang harus ada perbaikan dari tahun ke tahun. Jadi pastikankanlah cicilan hutang yang membengkak segera bisa dikurangi bebannya dengan menyisihkan sejumlah tertentu dari THR untuk membantu pelunasannya.
Penuhi Pengeluaran Hari Raya Secukupnya
Beberapa pengeluaran khusus hari raya memang tidak ada di bulan-bulan selain hari raya, dan untuk pengeluaran hari raya inilah makanya dibutuhkan THR. Berikut ini adalah langkah-langkah bagaimana kita bisa merencanakan anggaran hari raya dengan menggunakan uang THR. Caranya adalah dengan menetapkan pos-pos pengeluaran terlebih dahulu sehingga anda dapat memperkirakan berapa besar keuangan yang diperlukan. Jika jumlah pengeluaran tersebut lebih besar dari THR Anda, maka lakukanlah penyesuaian dengan berusaha mengurangi pos-pos pengeluarannya.
1. Pos pengeluaran Amal (zakat, infaq, sedekah dan hadiah) : setahun sekali di hari raya sudah menjadi kewajiban kita sebagai umat beragama untuk mengeluarkan zakat yang besarnya sudah ditentukan oleh peraturan dalam agama. Selain zakat, Anda juga bisa menyalurkan amal Anda berupa infaq dan sedekah. Anda bisa menghubungi panitia amal setempat untuk hal ini atau Anda bisa memberikannya langsung kepada pihak yang membutuhkan. Jika ada orang lain yang bekerja pada Anda misalnya pembantu rumah tangga, baby sitter, tukang kebun atau sopir, pertimbangkanlah untuk memberikan hadiah berupa uang yang bisa dianggap sebagai THRnya. Di hari raya biasanya juga ada tradisi untuk membagikan uang angpau atau uang amplop kepada para sanak saudara. Jika pembayaran zakat sudah ditentukan besarnya dan hukumnya wajib bagi yang mampu, maka infaq, sedekah dan hadiah jumlahnya bisa disesuaikan dengan kemampuan dan sifatnya tidak wajib. Yang penting untuk pos pengeluaran amal Anda sudah menentukan terlebih dahulu berapa jumlah yang Anda sisihkan dari THR, baru setelah itu dibagi kepada siapa saja Anda memberikan amal dan berapa besarnya
2. Pos pengeluaran makanan (makanan utama, kue-kue atau suguhan dan hantaran) : Hari raya tidak afdol jika tidak ada makanan dan suguhan kue-kue khas hari raya. Perkirakan jumlah tamu yang akan datang, sebab tentunya Anda harus menyediakan lebih banyak makanan jika lebih banyak tamu. Untuk makanan utama sebaiknya jumlahnya cukup untuk kebutuhan 2 atau tiga hari, sebab toko, supermarket atau pasar masih tutup saat itu, namaun jangan berlebihan sebab tidak awet. Untuk kue-kue kering dan sejenisnya bisa dibeli sekaligus sebab lebih awet. Perhitungkan dengan baik berapa jumlah kebutuhan makanan utama selama 2-3 hari yang cukup untuk seluruh anggota keluarga juga jika Anda mengundang tamu. Perhitungkan juga persedian kue-kue suguhan yang awet untuk jangka waktu 1 minggu. Perhitungkan juga jika Anda ingin menyediakan makanan hantaran hari raya saat bersilaturahmi
3. Pos pengeluaran untuk pakaian (busana, aksesoris, perlengkapan ibadah) : Jika kondisi busana, aksesoris atau perlengkapan ibadah sudah kelihatan lusuh untuk dipakai di hari raya ini, ada baiknya untuk diganti. Tidak perlu mahal yang penting rapi dan serasi. Tetapkan terlebih dahulu berapa anggaran masing-masing anggota keluarga untuk keperluan ini, setelah itu barulah mencari barang yang sesuai dengan anggaran yang sudah ditetapkan.
4. Pos pengeluaran lain-lain (mudik, renovasi rumah, dan lain-lain). Hari raya identik dengan mudik, namun tidak semua orang mudik dan jika Anda memutuskan untuk tidak mudik merayakan hari Raya, maka jika masih ada sisa uang THR bisa digunakan untuk pengeluaran lain misalnya mengecat rumah. Jika Anda memutuskan untuk mudik, maka Anda tinggal menambahkan pos pengeluaran untuk transportasi dan penginapan. Untuk pos amal dan pakaian tidak akan banyak perubahan, kecuali untuk pos makanan yang membutuhkan penyesuaian. Sebab disesuaikan dengan kebutuhan makanan selama di tempat mudik saja, artinya kebutuhan makanan utama, kue-kue suguhan maupun hantaran jumlahnya bisa dikurangi.
Hari raya merupakan saat yang penuh sukacita, karena itu hindarilah kekhawatiran-kekhawatiran masalah keuangan keluarga menjelang hari raya dengan cara mengelola THR Anda sebaik-baiknya. Dahulukanlah membayar kewajiban Anda dulu, baru setelah itu gunakan sisa THR Anda untuk membiayai kebutuhan hari raya. Jangan ragu untuk melakukan penghematan jika jumlah anggaran pengeluaran hari raya Anda lebih besar dari THR. Gunakan kesempatan adanya kelebihan uang ini untuk beramal lebih dari biasanya sesuai kemampuan Anda. Jangan lupa tetap kendalikan semua pengeluaran-pengeluaran dan pegang erat-erat dompet Anda. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberkati kita semua, selamat berhari raya, mohon maaf lahir dan batin.
Tips
Mengelola Kebutuhan Hari Raya
- Buat daftar kebutuhan hari raya selengkap mungkin seperti kartu ucapan, dekorasi rumah, hadiah, makanan, hiburan dan semua biaya perjalanan.
- Jika anda tidak memiliki cukup uang tunai untuk memenuhi semua kebutuhan hari raya , ada dua pilihan yang bisa anda lakukan yaitu memotong pengeluaran untuk menyesuaikan dengan kemampuan atau meminjam.
- Jika anda berencana meminjam untuk kebutuhan hari raya, pikirkan bagaimana anda membayarnya. Hati-hati dengan perusahaan kartu kredit yang seringkali menaikan batas kredit pada saat hari raya untuk mendorong pembelian.
- Ketika anda memutuskan untuk memberikan hadiah hari raya, pastikan keuangan anda cukup dan belilah hadiah yang sesuai dengan kemampuan yang terpenting semua merasakan kesenangan di saat hari raya.
- Hari raya tidak identik dengan pesta dan pakaian baru. Namun apabila anda memutuskan untuk membeli pakaian, manfaatkan kesempatan potongan harga untuk sedikit menghemat pengeluaran.
Mike Rini Sutikno, CFP
PT. Mitra Rencana Edukasi - Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Kemandirian Finansial
PT. Mitra Rencana Edukasi - Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Kemandirian Finansial