Responsive Ad Slot

Latest

Menabung

Bisnis

Liburan

Featured Articles

Berkenalan Dengan Reksa Dana

Tuesday 30 December 2014

"Berkenalan dengan reksa dana"

Berkenalan Dengan Reksa Dana
Kecewa dengan suku bunga tabungan dan deposito Anda? Walaupun belakangan ini kabarnya suku bunga naik, namun dengan rata-rata suku bunga tabungan dan deposito antara 4% s/d 5% per tahun, belum dikurangi pajak bunganya dan dikurangi lagi dengan asumsi inflasi saat ini. Pantas saja banyak orang mengeluh mengapa simpanannya di bank lambat sekali berkembang. Untuk beralih ke produk investasi lain, takut tidak aman, apalagi jika tidak dijamin pemerintah. Selain itu tidak semua produk investasi dapat dibeli dengan harga yang murah. Jika kita bisa menyetor ke tabungan dengan jumlah puluhan ribu, maka tidak demikian halnya jika kita mau berinvestasi ke saham, obligasi atau investasi dengan membeli tanah atau bangunan. Anda butuh uang jutaan, puluhan bahkan ratusan juta. Adakah investasi yang murah, dengan keuntungan yang lebih baik sekaligus aman?

Apakah Reksa Dana Itu?

Mungkin Anda sudah pernah bahkan seringkali mengenai istilah reksa dana. Namun apakah sebenarnya Reksa Dana atau yang dalam bahasa Inggris disebut mutual funds ini? Reksa Dana atau Mutual funds adalah suatu produk investasi kolektif yang dibentuk dengan cara menghimpun dana dari masyarakat investor untuk selanjutnya dialokasikan ke dalam berbagai produk investasi keuangan oleh Manajer Investasi yang telah mendapat ijin dari Badan Pembina Dan Pengawas Pasar Modal(Bapepam). Alokasi produk investasi dari Reksa Dana dapat terdiri dari berbagai macam produk keuangan seperti tabungan, deposito, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), saham dan obligasi.

Sebagai instrumen investasi, Reksa Dana mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan produk keuangan lainnya, antara lain :

1. Jumlah dana minimum investasi  yang relatif kecil sehingga tidak membutuhkan dana yang besar seperti jika mau berinvestasi langsung ke pasar modal. Sebagai perbandingan ada Reksa Dana yang saat ini bisa dibeli dengan harga Rp 250,000,- saja. Dibanding dengan jika membeli SBI, obligasi, atau saham langsung dibutuhkan jumlah dana yang lebih besar, bisa puluhan atau ratusan juta, bahkan milyaran rupiah.

2. Reksa Dana mudah diperjual belikan atau likuiditasnya tinggi, Kapanpun Anda mau menjual kembali unit penyertaan yang Anda pegang, perusahaan manajer investasi yang menerbitkan Reksa Dana tersebut wajib membelinya.

3. Terdiversifikasi atau penyebaran risiko investasi secara otomatis. Manajemen Investasi akan menempatkan dana masyarakat pada Reksa Dana ke dalam berbagai jenis dan ragam instrumen investasi dengan tujuan untuk  meminimalisasi risiko kerugian dibandingkan hanya menempatkannya pada satu instrumen investasi saja.

4. Pengelolaan Reksa Dana dilakukan oleh Manajer Investasi dan Bank Kustodian, yang profesional dan berpengalaman. Buat Anda yang sangat sibuk atau belum berpengalaman dalam berivestasi, maka akan sangat terbantu dengan adanya Manajer Investasi yang berpengalaman serta didukung infrastruktur yang memadai dalam mengelola dana Anda. Sehingga Anda terbebas dari pekerjaan menganalisa, memonitor serta melakukan administrasi yang rumit.

5. Hasil Investasi dari Reksa Dana bukan merupakan objek pajak, sehingga hasil investasi reksadana bebas pajak. Deposito di bank sudah pasti kena pajak.

Dilihat dari segala keunggulan Reksa Dana tadi maka pada dasarnya Reksa Dana ini adalah sebuah produk keuangan dengan resiko yang relatif kecil, mudah cara memilikinya, dan informasi mengenai perkembangannya nilainya mudah untuk didapat serta transparan dan investor tidak perlu repot karena semuanya sudah dikerjakan oleh manajer investasi.


Bagaimana Membeli Reksa Dana

Anda tertarik berinvestasi ke Reksa Dana? Mudah saja, untuk berinvestasi ke Reksa Dana maka Anda harus membelinya, jadi tidak seperti tabungan dan deposito dimana Anda melakukan setoran. Namun, cara pembeliannya bisa dibilang agak mirip walaupun tidak persis sama , yaitu dengan cara membeli saham, mata uang asing, obligasi atau property dimana semua ada harga jual belinya. Reksa Dana juga mempunyai harga namun bukan harga jual beli, tetapi diwakili dengan harga Nilai Aktiva Bersih atau NAB. NAB Reksa Dana selalu berubah dari waktu ke waktu, dan bisa naik turun. Jika hasil pengelolaan dana investor yang terkumpul dalam Reksa Dana menguntungkan maka, keuntungan tersebut diakumulasi sehingga NAB nya naik terus. Sebaliknya, jika hasil pengelolaan dana investor yang terkumpul dalam Reksa Dana mengalami kerugian, maka kerugian tersebut akan diakumulasi dan mengurangi harga NAB Reksa Dana sehingga nilai NABnya mengalami penurunan. Dengan demikian jika Anda ingin membeli atau menjual kembali Reksa Dana maka berapa harga belinya atau berapa harga jualnya tergantung dari harga NAB yang berlaku pada hari itu.

Saat ini ada banyak sekali perusahaan manager investasi yang menerbitkan Reksa Dana, dan masing-masing Reksa Dana yang diterbitkan harga NAB Reksa Dana yang satu dengan yang lain juga berbeda. Selain harganya berbeda, NAB Reksa Dana juga naik turun seperti sudah disebutkan sebelumnya. Banyak faktor yang mempengaruhi turun naiknya harga NAB Reksa Dana, antara lain tingkat suku bunga investasi, kondisi ekonomi, stabilitas politik, dan lain-lain. Karena itu kepiawaian manager investasi dalam mengelola risiko-risiko investasi dari fakto-faktor tersebut dari tiap alokasi investasi dana investor yang yang dikelolanya akan sangat mempengaruhi performance NAB Reksa Dana.


Jenis-Jenis Reksa Dana

Setiap investasi pasti mengandung risiko, dan berbicara mengenai risiko maka hukum investasi yang berlaku adalah semakin tingggi return investasinya maka semakin tinggi pula risikonya. Sebaliknya, semakin rendah return investasinya maka semakin rendah pula risikonya. Masalahnya tidak semua orang berani mengambil risiko investasi tinggi walaupun potensi return investasinya besar. Tetapi buat para investor lain, mungkin masih bisa bertoleransi terhadap risiko investasi, dengan harapan bisa mendapatkan potensi return investasi yang lebih tinggi.

Nah, keunggulan pada Reksa Dana adalah Anda bisa memilih sendiri berbagai risiko investasi yang sebanding dengan potensi returnnya. Maksudnya begini, tadi kita sudah kita ketahui bahwa dana investor yang terkumpul di Reksa Dana kemudian oleh, manager investasi dialokasikan ke dalam berbagai jenis produk keuangan. Namun kandungan risiko investasi masing-masing produk-produk keuangan itu juga berbeda, mulai dari yang terendah sampai yang tertinggi. Risiko terendah mulai dari tabungan,depostio dan SBI, sedangkan risiko yang menengah terdapat pada obligasi, kemudian saham menempati urutan risiko paling tinggi. Berdasarkan hal ini, maka Reksa Dana dibagi dalam 4 jenis, yaitu :

1. Reksa Dana Pasar Uang, dimana Manajer Investasi akan menginvestasikan sebagian besar atau hampir 80% uang investornya ke dalam produk-produk investasi yang memberikan pendapatan tetap seperti pembayaran bunga misalnya tabungan, deposito, dan SBI. Sisanya sebagian kecil ditempatkan ke dalam obligasi (surat utang) jangka pendek. Tingkat potensi risiko RDPU paling rendah dibandingkan Reksa Dana lain. RDPU cocok untuk Anda yang belum berani mengambil risiko tinggi dan mempunyai tujuan investasi sangat pendek atau kurang dari satu tahun.

2. Reksa Dana Pendapatan Tetap, dimana Manajer Investasi akan menginvestasikan sebagian besar uang investornya (80 % ) ke dalam produk–produk investasi pendapatan tetap, terutama pada obligasi. Sisanya (20%) diinvestasikan pada instrumen pasar uang.

3. Reksa Dana Campuran, dimana Manajer Investasi akan menginvestasikan uang investornya ke dalam saham dan obligasi, masing–masing dengan komposisi alokasi investasi yang kurang lebih sama.

4. Reksa Dana Saham, dimana Manajer Investasi akan menginvestasikan uang sebagian besar atau hampir 80%nya ke dalam saham, dan sisanya dimasukkan ke dalam instrumen pendapatan tetap seperti obligasi atau ke instrumen pasar uang seperti tabungan, deposito atau SBI

Kesimpulannya, dengan pembagian Reksa Dana menjadi 4 jenis, maka memudahkan para investor untuk memilih sendiri jenis Reksa Dana yang sesuai dengan karakternya dan kebutuhannya dalam berinvestasi. Karakter dalam berinvestasi dipengaruhi oleh pemahaman investor mengenai berbagai produk investasi serta pengalamannya dalam berinvestasi. Sedangkan kebutuhan investasi dipengaruhi oleh tujuan investasi, berapa lama jangka waktu investasinya dan berapa besar kekuatan atau jumlah uang yang bisa diinvestasikan.




Don't Miss