Responsive Ad Slot

Latest

Menabung

Bisnis

Liburan

Featured Articles

Menjadi Perencana Keuangan Yang Sukses

Wednesday 24 December 2014

"Menjadi perencana keuangan yang sukses"

Menjadi Perencana Keuangan Yang Sukses
Sebagai pribadi kita menyadari bahwa merencanakan keuangan adalah untuk kebaikan diri kita sendiri. Kita yakin dengan merencanakan keuangan akan membuat hidup kita lebih baik dan akan memberikan hasil yang dapat kita nikmati selagi hidup bahkan setelah kita tiada. Jika kita mampu mengendalikan pengeluaran-pengeluaran kita agar dapat menabung dan berinvestasi sejak dini maka suatu saat di masa depan kita dapat menikmati uang yang terkumpul dalam tabungan dan investasi itu untuk apapun yang kita butuhkan. Barangkali membeli mobil yang lebih bagus, pesiar ke Eropa, naik Haji, lebih sering main golf, mengirim anak-anak kuliah ke luar negeri, atau pensiun dini! Dengan kata lain, kita merencanakan keuangan untuk sebuah alasan yang seringkali tujuannya untuk bisa dibelanjakan lagi di masa yang akan datang.

Karena itu jika kita mengharapkan klien mau menjalankan rencana keuangan, maka mereka pun memerlukan alasan untuk melakukannya. Jadi fokusnya bukan pada berapa banyak uang yang akan di dapat nanti dengan menjalankan rencana tersebut tetapi pada bagaimana klien dapat mencapai tujuan keuangannya. Agar klien bisa berkomitmen dalam menjalankan rencana keuangan, mereka harus merasa merencanakan keuangan memberi manfaat pada hidupnya, sama seperti yang anda rasakan. Bagaimana mungkin kita meminta klien untuk merencanakan keuangan, sementara kita sendiri tidak mau melakukannya? Jadi mulailah dari tujuan, mulailah dari diri sendiri dan mulailah dari sekarang.

Persyaratan

Untuk menjadi financial consultant yang sukses, tentunya kita harus mengetahui terlebih dulu apa saja kriterianya. Mari kita mulai dengan membahas siapakah seorang financial consultant. Seorang financial consultant  adalah seorang profesional dibidang jasa keuangan yang membantu kliennya untuk mencapai tujuan keuangannya berdasarkan karakter pribadi, sumber daya yang dimiliki dan kemampuan teknisnya dan selalu menempatkan kepentingan klien sebagai prioritasnya. Karena itu seorang praktisi financial consultant harus mempunyai kemampuan dan kapabilitas dalam memberikan saran keuangan yang objektif, terintegrasi dan komprehensif untuk kepentingan kliennya sekaligus bekerja sama dengan klien dalam proses financial planning.

Proses financial planning dimulai dengan penilaian kondisi pribadi saat ini dan penetapan tujuan keuangan terlebih dulu sebelum menjalankannya. Selanjutnya secara periodik melakukan review dan revisi. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka seorang financial consultant diharapkan bersedia dan mampu menjalankan fungsi dan tugasnya, antara lain :

•    Membantu klien dalam mengelola keuangannya dan menggunakan keahliannya dalam membuat anggaran rumah tangga yang efektif, strategi investasi, mengelola risiko, perencanaan pensiun, perencanaan warisan, optimalisasi pajak dan lain-lainnya yang saling terintegrasi dalam sebuah rencana keuanga.

•    Financial Consultant dapat bekerja pada berbagai lembaga keuangan seperti bank, asuransi, perusahaan manager investasi atau berbagai perusahaan lainnya yang memberikan jasa keuangan. Selain itu perencana keuangan juga dapat bekerja secara independent. Yang pasti masing-masing harus bisa menjelaskan produk dan jasanya dan meyakinkan potensial klien terhadap manfaatnya.

•    Mampu menggali informasi dari klien untuk memproyeksikan harta, kewajiban, arus kas, coverage asuransi, kewajiban pajak dan tujuan keuangan kemudian menganalisa informasi ini dan membuat rencana keuangan yang spesifik/khusus untuk kebutuhan kliennya.

•    Menjadi seorang perencana keuangan juga berarti menjadi pendengar yang baik, untuk bisa menyerap secara bijaksana informasi mengenai permasalahan keuangan klien dan keinginan mereka.

•    Ahli dalam memproyeksikan angka-angka keuangan dan berpengetahuan luas terhadap berbagai produk dan strategi keuangan.

•    Menjaga etika. Data-data keuangan dan data pribadi nasabah adalah informasi yang harus dijaga kerahasiaanya oleh financial consultant yang bersangkutan.

•    Melakukan perencanaan berdasarkan profil risiko klien agar klien mendapatkan saran keuangan yang ”menyeimbangkan” berdasarkan profil risiko dirinya.

•    Dapat menerangkan segala aspek dari profesinya terutama rencana keuangan yang dibuat untuk klien secara detail dalam bentuk lisan maupun tulisan.

Kualifikasi Pendidikan

Tidak ada jenjang pendidikan formal khusus untuk financial consultant. Namun, kualifikasi  akademis dalam bidang keuangan maupun bisnis akan sangat baik untuk bidang ini. Walaupun demikian tidak berarti seseorang dengan latar belakang di luar bidang keuangan tidak bisa mengikutinya. Namun untuk menjadi praktisi financial consultant yang sukses harus berusaha untuk mendapatkan “ education, experience, license, and certified”, karena beberapa hal berikut ini :

•    Banyak profesional di bidang keuangan merasakan manfaat dengan mengambil sertifikasi seperti Certified Financial Planner (CFP), Chartered Financial Consultant (ChFC), Chartered Financial Analyst (CFA), Registered Financial Associate/ Consultant (RFA/RFC), Wakil Manager Investasi (WMI) atau lainnya. Semakin banyak kualifikasi yang dimiliki, semakin besar juga kesempatan seorang financial consultant untuk meningkatkan mutu pelayanannya terhadap  klien. 

•    Bidang keuangan sangat dinamis dan selalu berubah dari waktu ke waktu. Karena itu seorang financial consultan diharapkan terus memperluas wawasannya dengan mengetahui berbagai isu terbaru seputar keuangan dan terus menambah pengetahuannya dengan mengikuti berbagai kursus dan seminar maupun aktif dalam organisasi terkait dengan bidangnya

•    Sejumlah pengalaman kerja dan praktek yang sedang berjalan memang dibutuhkan, sebab profesional dengan pengalaman atau jam terbang tinggi umumnya  lebih dipercaya.

Mencari klien atau didatangi klien?

Berkaitan dengan jam terbang tentu akan sangat berkaitan dengan seberapa banyak klien dan kasus yang pernah ditangani seorang financial consultant. Namun untuk mendapatkan klien adalah sesuatu yang harus diusahakan secara pro aktif oleh financial consultant. Selain berkaitan langsung dengan penghasilannya juga menjadi ajang untuk terus mengasah keterampilan. Jadi mencari klien adalah keharusan bagi setiap financial consultant. Salah satu bagian paling sulit menjadi perencana keuangan adalah mendapatkan klien, karena itu sangat penting disadari bahwa profesi inipun membutuhkan keahlian dalam menjual dan memasarkan jasa perencanaan keuangan. Berikut ini beberapa tips yang bisa dipraktekkan dalam mendapatkan klien  :

•    Melakukan direct selling. Menawarkan langsung jasanya kepada kepada calon potensial klien. Misalnya dimulai dengan menawarkan dulu pada orang terdekat (saudara, teman dan tetangga) melalui telpon dan janji pertemuan.

•    Melakukan direct selling kepada berbagai macam organisasi (pemerintah, swasta) yang sudah kita ketahui contact personnya melalui telpon, janji pertemuan atau mengirimkan proposal.

•    Meminta referensi dari dari masing-masing klein maupun potensial klien yang ada untuk mendapatkan klien baru.

•    Melakukan promosi misalnya melalui iklan penawaran jasa perencanaan keuangan di media massa baik media cetak, media elektronik (TV/radio) dan media internet.

•    Melakukan publikasi misalnya mengadakan berbagai kegiatan yang bertujuan memperkenalkan dan memberikan informasi seputar jasa perencanaan keuangan kepada khalayak luas, baik kegiatan yang diadakan sendiri maupun yang bekerjasama dengan pihak lain. Misalnya membuat website, membuat blog, mengirimkan newsletter, menjadi nara sumber baik sebagai pembicara maupun kolumnis untuk topik financial planning di berbagai media, menulis buku tentang perencanaan keuangan.

Serupa Dokter Keluarga

Financial consultan ibaratnya seperti dokter keluarga, yaitu dokter praktek umum yang menyelenggarakan pelayanan primer yang komprehensif, kontinu, mengutamakan pencegahan, koordinatif, mempertimbangkan segala aspek kehidupan klien mulai dari keluarga, komunitas dan lingkungannya dilandasi ketrampilan dan keilmuan yang mapan. Karena itu seorang klien kerap kali leluasa mengungkapkan dirinya sebagai individu dengan segala aspek manusiawi-nya kepada financial consultan. Aspek ini mencakup area yang amat luas, dan klien juga dibekali jasa pencanaan keuangan secara menyeluruh dan maksimal yang mengutamakan konsep perencanaan keuangan yang bersifat holistik dan disesuaikan dengan kebutuhan klien. Untuk itulah financial consultant menyelenggarakan pelayanan primer perencanaan keuangan yang terkoordinasi. Termasuk salah satunya mereferensikan klien untuk berkonsultasi dengan para profesinal lain seperti pengacara, konsultan pajak, konsultan waralaba, atau konsultan property, Biasanya hal ini terjadi jika tingkat kesulitan masalah klien semakin kompleks dan berkaitan dengan aspek legalitas, status hukum, aspek pajak, dll. Disini peran financial consultant adalah koordinator atas persetujuan kliennya. Jadi sebelum mereferensikan klien, financial consultan dapat membuat rujukan terlebih dulu.




Don't Miss