Responsive Ad Slot

Latest

Menabung

Bisnis

Liburan

Featured Articles

8 Kekeliruan Dalam Mempersiapkan Pensiun

Thursday 27 November 2014

"8 Kekeliruan Dalam Mempersiapkan Pensiun"

Menabung untuk mempersiapkan masa pensiun mungkin tidak terlalu menarik perhatian Anda ketika berusia 20-an atau 30-an. Usia muda dengan fisik sehat yang sedang bersemangat ketika menyambut kehidupan berkeluarga dengan tanggung jawab-tanggung jawab baru membuat perhatian Anda teralihkan dari datangnya hari tua. Padahal sebenarnya pada saat inilah keputusan untuk mempersiapkan pensiun sejak dini adalah salah satu keputusan finansial terbaik yang bisa Anda lakukankan dengan mudah. Saat ini bisa kita lihat kenyataan yang begitu menyedihkan bagaimana banyak orangtua yang setelah tuanya hidup kekurangan dan sehari-harinya mengandalkan uang pensiun yang tidak seberapa, bahkan tidak sedikit yang akhirnya menjadi beban finansial untuk anak-anaknya.

Namun, Anda tidak perlu menjalani hari tua anda seperti itu. Dengan bersedia menyisihkan sejumlah kecil uang selama masa Anda bekerja, Anda bisa memastikan bahwa di hari tua nanti Anda tidak perlu khawatir lagi tentang uang, dan Anda bisa melakukan kegiatan-kegiatan yang dulu ingin sekali di lakukan tetapi tidak sempat karena terlalu sibuk bekerja.

Sayang sekali,  walaupun kesadaran orang dalam mempersiapkan pensiun semakin meningkat, namun dalam pelaksanaannya sangat diragukan bahwa orang telah sepenuhnya memahami bahwa tujuan dari perencana pensiun adalah agar seseorang dimasa tuanya mencapai kebebasan finansial. Kebanyakan orang saat ini mengikuti program pensiun ala kadarnya untuk sekedar mengumpulkan uang saja daripada tidak ada sama sekali. Karena keterbatasan pengetahuan banyak anggapan-anggapan tidak tepat yang umumnya orang buat terhadap program pensiun. Jika selama ini pandangan Anda tentang program pensiun sama dengan anggapan-angapan umum ini, bangunlah, Anda dalam masalah besar! Mengandalkan anggapan ini sebagai patokan dalam perencanan pensiun Anda bisa jadi kesalahan besar. Berikut ini adalah 8 anggapan paling berbahaya yang harus Anda waspadai dalam mempersiapkan pensiun Anda.

1. Program Pensiun Jaminan Sosial Tenaga kerja (Jamsostek) bisa menyediakan penghasilan rutin yang bisa menggantikan penghasilan saya sebelumnya.

Program pensiun dari Jamsostek tidak pernah dirancang untuk menggantikan penghasilan Anda yang terhenti karena pensiun. Iuran pensiun jamsostek yang dipotong dari gaji Anda adalah berupa prosentase dari penghasilan. Jika penghasilan Anda naik atau turun maka berubah pula jumlah dana pensiun yang akan Anda dapat. Ketidakpastian berapa jumlah dana pensiun yang akan diterima nanti mengakibatkan sulitnya memperkirakan apakah dana pensiun nanti cukup atau tidak.

2. Dengan Program pensiun dari perusahaan tempat saya bekerja, saya bisa tetap mempertahankan gaya hidup yang saya inginkan setelah pensiun nanti.

Belum tentu. Memang program pensiun Dana Pensiun Pemberi Kerja bisa menggantikan sejumlah tertentu dari setoran pensiun yang Anda lakukan, jika Anda bekerja di perusahan tersebut dalam jangka waktu yang panjang misalnya 20 tahun atau 30 tahun. Namun, jika Anda berhenti sebelumnya waktunya, jumlah pembayaran dana pensiunnya bisa turun secara drastis. Masalahnya, jaman ketika orang bekerja lama dan setia di suatu perusahaan sudah tinggal sejarah masa lalu. Jaman sekarang, orang mungkin akan berpindah-pindah pekerjaan beberapa kali dalam karirnya, dan langkah ini membawa akibat yang signifikan terhadap program pensiun yang diikutinya.

Selain itu, program pensiun dari pemberi kerja saat ini juga cenderung menitikberatkan lebih pada kontribusi daripada manfaat. Program pensiun pemberi kerja mensyaratkan untuk memotong sejumlah tertentu dari gaji Anda selama masa kerja Anda. Iuran pensiun ini kemudian di investasikan ke berbagai produk investasi oleh manager investasi yang berwenang. Sayangnya program pensiun pemberi kerja biasanya tidak memberitahukan kemana uang tersebut diinvestasikan. Kita tidak mengetahui kontribusi setoran pensiun di investasikan kemana dan berapa return hasil investasinya. Jika kebijakan investasinya terlalu konservatif, penghasilan pensiun juga rendah. Sebaliknya jika kebijakan investasinya agresif, risikonya kita yang menanggung

Kemudian ketika pensiun Anda mendapat penghasilan pensiun sejumlah tertentu juga secara rutin bulanan. Jadi baik jumlah kontribusi potongan gaji yang harus disetorkan ke dana pensiun berikut penghasilan  pensiun yang akan Anda dapatkan umumnya tetap jumlahnya. Masalahnya walaupun besarnya penghasilan pensiun yang akan diterima nanti sudah Anda ketahui besarnya, tidak menjamin bisa mencukupi  biaya hidup Anda nanti. Sebab jumlah penghasilan pensiun nanti umumnya tetap, padahal kebutuhan hidup naik karena inflasi.

3. Biaya hidup saya setelah pensiun pasti jauh berkurang, jadi penghasilan pensiun saya nanti tidak perlu sebesar penghasilan saya sekarang.

Kalau Anda berani, tanyakan saja kepada orang yang sudah pensiun. Benarkah kebutuhan hidup mereka setelah pensiun jauh lebih kecil daripada sebelum pensiun. Walaupun beberapa pengeluaran ditiadakan seperti transport ke kantor, juga busana, aksesoris serta perlengkapan kerja lainnya. Namun Anda menggantikannya dengan pengeluaran lain seperti kegiatan rekreasi, belanja makanan, kesehatan. Lebih dari sekedar bermunculan pengeluran baru, pengeluaran lama juga meningkat karena efek inflasi. Misalnya biaya perawatan rumah tidak akan berhenti, bahkan akan terus bertambah besar sesuai dengan kenaikan harga. Secara rata-rata penghasilan pensiun bulanan seseorang sebaiknya tidak lebih rendah dari jumlah sebesar  70% s.d 80 % dari penghasilan Anda saat ini.

4. Hidup saya setelah pensiun tidak akan lama paling panjang sekitar 10 sampai 15 tahun lagi setelahnya, jadi dana pensiun saya pasti lebih dari cukup.

Mungkin benar juga bahwa Anda akan hidup 10 sampai 15 tahun setelah pensiun, tapi mungkin juga Anda akan hidup jauh lebih lama dari yang diperkirakan. Siapa yang tahu ? Harapan hidup orang rata-rata saat ini sekitar usia 80 sampai 90 tahun. Jadi jika Anda pensiun usia 55, maka pastikanlah bahwa dana pensiun Anda bisa terus mencukupi biaya hidup pensiun sampai 30 tahun atau 40 tahun lamanya.

5. Jika dana pensiun saya diberikan sekaligus, saya berencana untuk hidup dari bunga investasnya dan tidak akan  menyentuh nilai pokoknya.

Inginnya sih kalau dana pensiun itu di depositokan, kita bisa hidup dari bunga depositonya saja. Tapi jika bunga deposito 7 % kemudian inflasi 4%, kemungkinan bunga deposito tidak cukup mengcover kenaikan harga. Alhasil untuk menutup kekurangan ini sedikit demi sedikit mulai diambil pokok depositonya. Lama kelamaan deposito akan habis, jadi rencana Anda untuk hidup dari bunga deposito saja tidak mungkin, kecuali Anda mempunyai jumlah dana yang sangat besar.

6. Jika uang pensiun tidak cukup, saya selalu bisa menjual rumah tinggal saya.

Betul sekali, tetapi ini adalah langkah terakhir yang sebaiknya bahkan tidak dilakukan, kecuali jika Anda berencana untuk hidup di rumah yang lebih kecil atau hidup lebih sederhana.

7. Saya kan tidak perlu menabung lagi setelah pensiun?

Ini benar-benar anggapan yang salah. Bahkan setelah pensiun pun, sisihkanlah dari penghasilan pensiun Anda untuk tabungan. Berusahalah agar pengeluaran selalu lebih kecil daripada penghasilan pensiun, agar bisa menabung. Mungkin Anda bisa mempertimbangkan untuk tetap bisa mendapatkan penghasilan walaupun sudah tidak bekerja sebagai karyawan. Misalnya dengan berbisnis atau menjadi pekerja mandiri. Penghasilan tambahan tersebut, walaupun pada awalnya lebih kecil daripada  penghasilan pensiun, namun bisa mengalami kenaikan sesuai inflasi.

8. Pensiun adalah urusan nanti, bukan sekarang!

Saya harap juga begitu, tapi tidak mungkin kita bisa menyiapkan dana pensiun yang cukup jika kita hanya punya sedikit waktu lagi. Kebiasaan menunda-nunda seperti ini membuat uang Anda terlambat berkembang. Semakin lama jangka waktu kita mempersiapkan pensiun maka semakin besar dana pesiun bisa berkembang. Contohnya jika seseorang menabung sejumlah Rp 100.000,- perbulan ke dalam tabungan dengan bunga 4% dari usia 30 tahun, maka pada usia 55 tahun dia akan mendapatkan sejumlah dana pensiun sebesar  +  Rp 102 juta. Denga cara yang sama, namun tabungannya dimulai saat usia 35 th, maka jumlah yang didapat sebesar +  Rp 73 juta. Jauh lebih kecil bukan? Jadi kenapa menunda-nunda?

Hidup berkecukupan atau hidup kekurangan di hari tua : Pilihannya ada ditangan Anda. Sudahkah Anda menyisihkan sejumlah uang yang cukup untuk persiapan hari tua Anda ?Atau Anda bahkan belum berpikir tentang pensiun sama sekali ? Yakinkah Anda bahwa program pensiun yang Anda ikuti sudah cukup ?

Walaupun kelihatanya masih lama sekali masa pensiun itu tiba, sadarilah bahwa kita menghabiskan sepertiga dari waktu kita hidup dalam pensiunan. Menabung sejumlah uang yang cukup untuk tetap bisa mempertahankan standar hidup kita setelah pensiun nanti membutuhkan sejumlah uang yang sangat besar. Tetapi usaha tersebut tidak akan terlalu sulit jika Anda bisa memanfaatkan waktu yang ada dengan mempersiapkan pensiun Anda dengan benar.

TAHUKAH ANDA BAHWA ………………..
Mempersipakan dana pensiun dengan cara mengikuti program pensiun yang diselenggarakan oleh pemerintah, perusahaan tempat Anda bekerja – atau membeli program pensiun yang ditawarkan oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan, adalah cara berinvestasi yang paling murah. Sebabnya karena pemerintah memberikan fasilitas pajak tertunda bagi setoran dana pensiun yang diinvestasikan melalui program pensiun



Don't Miss