Seringkali saat kita meminjamkan uang ke orang, kita kesulitan menagihnya.
Ada perasaan sungkan, tidak enak, takut dianggap tidak punya perasaan, kita
juga kadang tidak sempat atau lupa saat menagih hutang. Kita berharap saat kita memberi
pinjaman kepada orang lain, maka secara otomatis orang tersebut akan
mengembalikannya. Pada kenyataan keadaan tidak akan selalu terjadi persis
seperti yang kita harapkan.
Ada 2 kemungkinan yang akan terjadi akibat meminjamkan uang ke orang, yang
pertama adalah hutang tersebut akan di kembalikan dan yang kedua hutang itu
tidak akan pernah kembali. Hutang bisa dikembalikan tepat waktu, tetapi bisa
jadi karena berbagai hal tidak bisa kembali pada waktu yang dijanjikan dan berkurang
dari jumlah yang dipinjam. Hutang juga bisa sama sekali
tidak terbayar.
Namun, jika
hutang tersebut kembali apakah menjadi keuntungan untuk kita? Jawabannya tidak
selalu. Karena saat meminjamkan uang juga bisa berakibat kita kehilangan opportunity cost atau kesempatan untuk
mengambil keuntungan dengan cara berinvestasi ke tempat lain yang tidak bisa kita jalankan karena ketidak
beradaan uang tersebut ditangan kita. Jadi hutang bisa menjadi untung atau rugi
akan sangat tergantung dari tujuan pemberian hutangnya.
Sikap Yang Tepat Dalam
Memberikan Hutang
Jadi bagaimana sikap yang tepat saat akan memberikan hutang sehingga Anda
tidak terjebak dalam kesulitan menagih hutang. Sikap yang tepat dalam memberikan
hutang adalah dengan memiliki tujuan dalam memberikan hutang itu sendiri. Dan tujuan dalam memberikan hutang terbagi 2, yaitu :
- Sebagai pertolongan : hutang ini biasanya jumlahnya relatif kecil tanpa perhitungan bunga pinjaman, yang diberikan karena permintaan bantuan dari orang-orang tertentu yang dekat dengan kita. Dengan demikian jika hutang ini kembali bukanlah merupakan suatu keuntungan untuk kita karena jumlah uang yang dikembalikan tidak bertambah tetapi Anda sudah kehilangan kesempatan berinvestasi. Jika hutang ini tidak kembali maka anggaplah seperti hadiah atau sumbangan. Karena itu hutang dengan motivasi pertolongan tidak mengandung unsur untung rugi. Motivasi sebagai bantuan membuatnya hampir sama dengan hadiah atau sumbangan, Karena sifat hadiah tidak wajib, maka Anda tidak perlu memberikannya jika tidak mampu atau tidak mau. Karena itu dalam memberikan hutang ini sebaiknya jumlahnya dibatasi agar jangan terlalu besar, sehingga jika tidak kembali maka tidak akan sampai membahayakan kondisi kekuangan Anda.
- Sebagai investasi : hutang ini biasanya jumlahnya relatif besar dan memperhitungkan bunga serta diberikan dengan motif mendapatkan keuntungan. Layaknya investasi maka semakin tinggi pengembalian pinjamannya maka semakin tinggi pula resiko gagal bayarnya. Karena itu hutang dengan motivasi investasi harus mempertimbangakan untung ruginya. Jika untung, kita harus mempersiapkan rencana kemana kita akan menyimpannya kembali, jika rugi atau resiko gagal bayar terjadi maka kita harus membuat rencana antisipasinya. Motivasinya sebagi investasi membuat Anda harus lebih sistematis dalam penagihan, artinya Anda harus mempunyai target dana dan target waktu pencapaian. Semakin lama hutang ini tidak tertagih, mengakibatkan kerugian Anda bertambah besar.
Tips Dalam Menagih Hutang
Hutang yang kembali tentu jauh lebih baik daripada yang tidak kembali.
Karena itu terlepas dari apakah Anda
memberikan hutang sebagai bantuan atau sebagai investasi, tentunya Anda tetap mengharapkan uang Anda bisa
kembali. Apalagi jika jumlahnya relatif besar seperti hutang investasi. Berikut
ini adalah tips-tips dalam menagih hutang yang bisa Anda jalankan :
- Negosiasi : banyak faktor yang bisa menyebabkan pembayaran hutang tertunda. Kenalilah penyebabnya untuk mencari jalan keluarnya. Komunikasi yang baik antara Anda dan pihak yang berhutang sangat diperlukan untuk bernegosiasi agar dicapai kesepakatan yang menguntungkan ke dua belah pihak.
- Buat jadwal penagihan : ketika kesepakatan sudah tercapai, maka langkah ke dua adalah pelaksanaan penagihan. Buatlah jadwal tetap pembayaran hutang, agar bisa diukur kemajuan-kemajuan dalam penyelesaian hutang.
- Buat catatan : jadwal penagihan saja tidak cukup, pencatatan yang rapi mengenai berapa besarnya jumlah hutang berikut saldo hutang yang tersisa dan kapan pembayarannya terjadi merupakan bukti tertulis yang jumlah angkanya dapat dipertanggung jawabkan.
- Beri pujian : Jangan lupa ucapkan terima kasih dan jagalah hubungan baik dengan pihak yang meminjam. Karena dengan hutang investasi pihak yang berhutang memberikan janji keuntungan untuk Anda, maka berilah penghargaan yang sewajarnya atas kerjasamanya dalam penyelesaian hutang.
Perlukah Memberi Ancaman ?
Memberi ancaman tidak akan menyelesaikan masalah hutang macet. Justru
dengan ancaman malah akan merusak hubungan baik dan menimbulkan sikap antipati
dan tidak kooperatif dari pihak peminjam. Sebagai ganti ancaman buatlah sistem
penalti yang disepakati ke dua belah pihak jika terjadi keterlambatan
pembayaran hutang. Anda bisa juga memberi peringatan yang disampaikan secara
diplomatis melalui perbincangan atau tulisan
berbentuk surat peringatan.
Mike Rini Sutikno, CFP
PT. Mitra Rencana Edukasi - Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Kemandirian Finansial
PT. Mitra Rencana Edukasi - Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Kemandirian Finansial