Responsive Ad Slot

Latest

Menabung

Bisnis

Liburan

Featured Articles

Bijaksanakah Gonta Ganti Tempat Kerja

Tuesday 10 November 2015

"Bijaksanakah Gonta Ganti Tempat Kerja"

Bijaksanakah Gonta Ganti Tempat Kerja

Kutu loncat, fenomena yang paling dikeluhkan segenap tim human resource di berbagai perusahaan. Bisa dimaklumi, HRD membutuhkan berbulan-bulan, untuk mendudukan seseorang pada pada satu posisi di perusahaan, mulai dari menebar pengumuman hingga pelatihan. Namun, pekerja hanya singgah sesaat, lalu melanjutkan perjalanan untuk sekadar mampir di perusahaan lain.

Belakangan wabah kutu loncat dikaitkan dengan kelompok generasi yang disebut Gen Y, mereka yang lahir antara tahun 1980-2000. Gen Y dicap sebagai kutu loncat, pindah sana sini mencari kerja lantaran iming-iming gaji lebih besar, sehingga menyebabkan turn over karyawan tinggi. Kondisi serupa ini paling banyak terjadi di industri jasa keuangan terutama bank dan asuransi.

Pindah kerja bisa jadi lantaran ada masalah internal di perusahaan, atau ingin meningkatkan karir ke level yang lebih tinggi. Namun bila itu dilakukan tiap tahun, atau malah setahun bisa lebih dari sekali pindah, masalah pada tempat kerja. Rata-rata penganut kutu loncat beralasan sekadar untuk gaji yang lebih tinggi. Model seperti ini banyak dihindari perusahaan.

“Buang-buang waktu, karyawan itu kan aset perusahaan yang bakal kita kasih knowlegde, apa gunanya kalau kita aset itu hanya akan kita miliki sebentar, dan lalu knowledge lost. Belum lagi harus rekrutmen ulang,” kata Deasy, HRD manager di salah satu perusahaan IT.

Mindset pindah kerja semata-mata demi gaji lebih tinggi nyata tidak selalu tepat. Bukan hanya perusahaan yang buang-buang waktu, tapi pekerja pun bakal terbentur pada kondisi yang sama. Bila biaya hidup lebih tinggi atau potensi pengembangan karirnya rendah, gaji selapis lebih tinggi dari perusahaan, tiada guna.

Namun, bagaimana pun bakal selalu ada penggoda di luar tembok tempat kita tiap hari berkutat. Di antara godaan itu mungkin bersifat killer opporrtunity yang tak bisa ditolak. Cirinya adalah, peluang bekerja yang lebih sesuai passion. Pekerjaan yang sesuai kata hati, mungkin tumbuh selaras hobi, bakal membuat pelakunya bekerja tanpa beban. Bekerja seperti bermain dengan output tetap berkualitas.

Berikutnya menyangkut pengembangan karir lebih bagus yang tergambar dalam benefit and compensation, termasuk program training pengembangan kompetensi. Bila kita bisa menemukan tawaran bonus yang akan diberikan sekaligus biaya yang akan Anda keluarkan. Tak ada salahnya bertanya tentang paket bonus bagi karyawan baru.

Ciri berikutnya  gaji lebih besar secara signifikan karena jabatan dan level lebih tinggi. Tawaran ini biasanya menandai di perusahaan tersebut ada sistem jenjang karir yang bagus untuk pekerjanya. Sebelum memutuskan pindah kerja pastikan juga lingkungan kerja, apakah harus melakoni perjalanan dinas, lembur dan sebagainya. Perlu sederetan pertimbangan dalam memutuskan pindah kerja. Selisih gaji 10 persen lebih tinggi saja, tentu tak cukup menggoda untuk meloncat ke tempat kerja baru. Sebab, mungkin risiko atau bebannya yang meningkat hingga 20-30 persen.

Sekarang mari kita melihat CV, apakah daftar perusahaan jauh lebih banyak ketimbang daftar jenjang karir? Selepas menjadi supervisor semestinya berlanjut ke level manajer, dan bukan menjadi supervisor lagi dan lagi di empat atau lima perusahaan yang berbeda. Saban enam atau delapan bulan berganti nama korps. Datang sebentar lalu pergi sesuka hati.....


Mike Rini Sutikno, CFP
PT. Mitra Rencana Edukasi - Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Kemandirian Finansial, Mitra Rencana Edukasi
Workshop The Enterprise You - Cara Pintar Ngatur Duit, Berbisnis dan Berinvestasi
Workshop : Smart Money Game (Papan Permainan Edukasi Perencana Keuangan)
Don't Miss