"Investasi Aktif atau Pasif?"
Beli, jual atau simpan ya?Tiga kata kunci ini selalu berada di seputar untung rugi kegiatan investasi. Terutama bagi jenis-jenis investasi tertentu yang mengklaim bisa memberikan potensi keuntungan dari selisih harga jual belinya. Semakin sering anda memperdagangkannya semakin besar potensi keuntungannya. Mungkin ini penyebabnya mengapa orang gemar sekali memburu informasi seputar investasi “hot” minggu ini, bulan ini atau tahun depan. Tujuannya mencari cara terbaik dalam berinvestasi, yaitu yang paling berpotensi memberikan hasil terbesar dalam jangka panjang baik dilakukan secara aktif maupun pasif
Mencoba Mengungguli Pasar
Investasi aktif secara sederhana adalah suatu strategi investasi dengan tujuan memenangkan atau mengalahkan pasar . Penilaian “kalah atau menang” ini tentunya mengacu pada suatu ukuran atau patokan tertentu, dalm hal ini indeks pasar itu sendiri. Misalnya anda menyusun portfolio investasi saham sendiri, melakukan seleksi terhadap saham apa yang menjadi portfolio anda dan secara aktif melakukan jual beli saham-saham tersebut saat terjadi pergerakan pasar. Hasilnya, anda bisa mengalami keuntungan atau kerugian. Namun apakah keuntungan atau kerugian tersebut lebih baik atau lebih buruk dari kinerja pasar modal secara umum dalam hal ini diperbandingkan dengan IHSG atau, LQ 45. Belum tentu kan? Penilaian untung rugi akhirnya menjadi lebih obyektif jika diperbandingkan dengan indeks pasar yang bersangkutan.
Tren pasar yang berlaku, kondisi ekonomi, politik, kinerja perusahaan (emiten), semuanya faktor ini akan selalu memberi dampak terhadap berbagai keputusan dalam strategi investasi aktif. Jadi sekalipun tujuan dari investasi aktif ini adalah untuk mengungguli indeks pasar yang bersangkutan, namun apakah strategi investasi aktif akan selalu lebih baik dari kinerja indeks? Bisa ya bisa tidak, atau lebih tepatnya kadang-kadang yang kadang-kadang tidak.
Sejalan Dengan Pasar
Investasi pasif biasanya lebih sering dikenal dengan istilah indexing. Indexing adalah suatu pendekatan dalam strategi investasi dimana investor berinvestasi ke dalam berbagai jenis efek dalam proporsi yang sama dengan indeks pasar yang bersangkutan. Gaya investasi semacam ini dapat dikategorikan investasi pasif karena investor tidak memutuskan sekuritas apa yang akan dibeli atau dijual. Investor secara sederhana meniru indeks pasar tertentu, dengan cara memiliki sekuritas yang sama yang terdapat dalam indeks saham atau indeks obligasi terkait.
Aktif Atau Pasif ?
Mana yang lebih baik, berinvestasi dengan pendekatan aktif atau pasif? Keduanya nampak agak mirip dengan para caleg dari partai-partai politik saat ini yang sedang berebut kursi di pemilu 2009 ya? Masing-masing pihak melihat dunia investasi dari kacamata yang berbeda dan sama-sama bisa dengan sangat meyakinkan memberikan argumentasi yang ”logis”.
Investasi pasif secara umum mempercayai bahwa mengalahkan pasar adalah seperti berusaha merasionalkan kegilaan manusia, oleh karenanya menjadi mustahil. Makanya pendekatan utama yang ditawarkan oleh para pengikut aliran ini adalah berinvestasi ke dalam portfolio dengan susunan kelas aset yang bisa memberikan performa yang kurang lebih sama dengan suatu indeks pasar jenis sekuritas tertentu. Pendekatan ini cocok bagi investor yang ingin menghindari risiko yang dihadapi investasi aktif.
Investasi aktif mempercayai bahwa pasar bisa dikalahkan, sementara mereka juga menyadari bahwa tidak bisa mengalahkannya setiap waktu. Namun para pengikut aliran ini percaya bahwa akan terdapat ketidakbiasaan dalam pasar yang layak dipertimbangkan yang membuka peluang untuk mendapatkan return lebih tinggi.
Plus & Minus
A. Kelebihan dan kekurangan investasi aktif :
- Analisa yang dimutakhirkan, pasar investasi dianggap memiliki waktu musiman sehingga keputusan investasi didasarkan kepada pengalaman, penilaian dari trend pasar yang berlaku.
- Peluang mendapat return lebih tinggi dari rata-rata indeks, karena tujuan pendekatan ini adalah mengalahkan pasar.
- Investor dapat melakukan perubahan jika diperkirakan pasar akan mengalami penurunan.
- Biaya investasi yang cenderung lebih tinggi.
- Kesalahan prediksi, investor bisa saja membuat keputusan yang kurang tepat yang bisa mengurangi keuntungan investasi.
- Profil risiko dan selera yang bisa menggganggu kinerja, dari waktu ke waktu gaya investasi investor bisa saja cocok atau tidak cocok dengan situasi pasar.
B. Kelebihan dan kekurangan investasi pasif :
- Biaya investasi cenderung lebih rendah.
- Tidak membutuhkan banyak aksi dan manuver.
- Kinerja kurang lebih sama dengan indeks.
- Mengikuti pasar, pendekatan pasif tidak melakukan perubahan saat terjadi pergerakan pasar, misalnya mengeluarkan suatu jenis sekuritas yang terdapat dalam indeks jika diprediksi pasar akan mengalami penurunan.
Pendekatan Investor Individu
Sebagai investor individu, sebaiknya tidak latah dan ikut-ikutan dengan trend investasi yang mudah sekali berubah dan sulit diprediksi arahnya. Begitu rencana investasi ditetapkan dan dijalankan, ingatlah satu hal bahwa apapun pendekatan yang dipakai aktif maupun pasif keduanya berinvestasi ke dalam kelompok sekuritas yang sama. Karenanya tujuan investasi, risiko, biaya-biaya perlu dipertimbangkan dengan hati-hati.
Mike Rini Sutikno, CFP
PT. Mitra Rencana Edukasi - Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Kemandirian Finansial
PT. Mitra Rencana Edukasi - Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Kemandirian Finansial