Responsive Ad Slot

Latest

Menabung

Bisnis

Liburan

Featured Articles

Mengajarkan Tanggung Jawab Keuangan Pada Anak

Tuesday, 6 January 2015

"Mengajarkan tanggung jawab keuangan pada anak"

Mengajarkan Tanggung Jawab Keuangan Pada Anak
Sebenarnya setiap hari kita telah mengajarkan keuangan pada anak. Kita mengajarkan keuangan kepada mereka setiap kali  anggaran belanja kebobolan , tampak bahagia atau sedih setiap kali pulang kerja , membayar tagihan kartu kredit tepat waktu atau menumpuk utang sampai membengkak.  Selama masa kecil, pelajaran yang diberikan tanpa sadar ini seringkali meninggalkan kesan lebih mendalam dibandingkan apapun yang kita katakan kepada mereka. Oleh karena itu cara terbaik utnuk mengajarkan keuangan kepada anak-anak adalah dengan menjalani  hidup dimana uang digunakan dengan tepat dan selalu memberikan teladan yang baik tentang penggunaan uang.

Memang hal itu sulit sekali. Di satu sisi, memberi teladan yang baik sangatlah melelahkan. Namun di sisi yang lain setiap orang tua pasti menginginkan anak-anaknya bisa mencapai lebih dari pada yang telah mereka capai dalam hidup dalam membentuk dasar kekayaan sebagai bekal kemandirian finansialnya.


Apakah Mengajari Anak Tentang Uang Membuat Mereka Serakah & Boros?

Pertanyaan tersebut paling banyak meresahkan orang tua. Jawabannya, tentu tidak. Selama apa yang kita ajarkan adalah sesuaru yang rasional . Bahkan, salah satu tujuan mencegah mereka menjadi orang yang rakus dan boros  terhadap uang. Semakin anak-anak bisa menerima uang sebagai hal biasa , semakin kecil kemungkinan mereka menjadi terlalu terobsesi atau teperdaya oleh uang ketika dewasa kelak. Serakah itu sangat buruk karena sifat itu takbisa dipuaskan , hanya membwa kepada ketidakbahagiaan. Boros juga kebiasaan penggunaan uang yang berlebihan hanya membawa kepada kemelaratan. Mengajarkan anak tentang uang akan membuat mereka kebal terhadap sifat serakah dan boros. Caranya adalah dengan membantu mereka secara pintar dan tanpa emosi berlebihan memandang uang semata-mata sebagai alat untuk membuat hidup menjadi lebih baik.


Tanggung Jawab & Kendali

Anak-anak perlu mengendalikan uang dan mengelola uang mereka sendiri. Mengapa? Karena jika uang yang mereka belanjakan bukan benar-benar milik mereka, anak-anak tak punya alasan yang memaksa untuk memperhatikan bagaimana menghabiskannya. Anak-anak yang seringkali merengek minta orang tuanya membelikan sesuatu menandakan dia tidak peduli  dan kurang bertanggung jawab dengan uang orang tuanya , dan untuk apa mereka bertanggung jawab, toh itu bukan uang mereka ? Akan tetapi, anak-anak sangt berhati-hati dalam membelanjakan uang mereka sendiri. Bukan berarti semua diperbolehkan. Selama masih dalam batas perilaku yang dibolehkan, anak sebaiknya diperbolehkan untuk mengambil keputusan sendiri dan  Anda mungkin bisa menawarkan saran  berdasarkan pengalaman terhadap keputusannya. Anak-anak yang tidak memilki kontrol atas uang mereka sendiri tidak punya alasan untuk tidak meminta uang dan akan segera menghamburkan uang yang mereka dapatkan.

Memegang kendali atas uang mereka sendiri memaksa anak-anak melawan dan menimbang keinginan mereka yang sebenarya. Hal ini juga membebaskan orang tua dari keharusan peran yang selalu menghakimi dan menasihati dalam masalah keuangan keluarga. Jika anak Anda ingin membeli mainan , dia tidak perlu meyakinkan Anda  bahwa pembelian itu berguna, tetapi dia harus meyakinkan dirinya sendiri. Dan jika dia memutuskan untuk meminta pendapat Anda, dia tahu pendapat Anda akan cukup adil . Sehingga pertanyaan yang harus dijawab anak Anda bukanlah “ Bagaimana cara membujuk Anda untuk membayar mainan ini ? “ melainkan “ Apakah mainan ini benar-benar kuinginkan ?”.



Don't Miss