"Sayang...Mari Bicara Tentang Uang..."
Masalah tentang uang memang pembicaraan paling tidak romantis yang
seringkali dihindari oleh pasangan suami istri. Orang lebih memilih untuk
tidak membicarakannya daripada bertengkar karenanya. Uang tidak ada hubungannya cinta, tapi sangat
berhubungan dengan seberapa seringnya Anda bertengkar. Seringkali Anda bahkan tidak merasa nyaman dengan berbagai
kondisi keuangan yang menyertai kehidupan rumah tangga . Misalnya seperti yang
Anda keluhkan “ Dia terlalu suka jajan dan membeli barang-barang yang mahal. Gaji
saya juga terpakai untuk menutup uang belanja ….“ Jangan-jangan pasangan anda juga berpikiran
seperti tentang anda ?
Uangmu, Uangku = Uang Kita
Dalam mengelola keuangan rumah tangga sebaiknya Anda dan pasangan tidak
berjalan sendiri-sendiri. Anda berdua sebaiknya menghindari penerapan sistem “
uangku adalah uangku dan uangmu adalah uangmu.” Sebab ketika
sudah menikah maka yang kemudian muncul adalah uang kita, bukan lagi
uangmu atau uangku. Penghasilan Anda ditambah penghasilan pasangan adalah
penghasilan keluarga, siapapun yang gajinya paling besar tidak masalah. Segala
pengeluaran keluarga sebaiknya dianggarkan terlebih dahulu untuk
selanjutnya dibiayai dari penghasilan
keluarga. Dengan demikian jika Anda berdua ingin membeli barang-barang yang
terutama harganya mahal harus sesuai dengan rencana anggarannya. Penghasilan Anda berdua adalah menjadi
penghasilan keluarga sehingga pemakaian
dari penghasilan tersebut atau
pengeluarannya juga sebaiknya
menjadi tanggung jawab Anda berdua.
Jika ada perbedaan mengenai kriteria mahal, murah, boros, hemat, dan lain
lain yang berkaitan dengan cara pandang tentang uang adalah wajar. Cara pandang
yang berbeda tentang uang memang sudah
terbentuk dari karakter masing-masing pihak. Karakter yang sudah terbentuk
sejak lahir, dan bagaimana cara kita dibesarkanlah membuat perbedaan bagaimana cara mengelola
uang berbeda satu sama lain. Sehingga
jika dibawa dalam kehidupan berumah tangga wajar sekali berpotensi menimbulkan
konflik. Perbedaan yang terjadi secara alamiah ini, bukanlah sesuatu yang harus
dihindari karena memang tidak mungkin dihindari. Yang terbaik yang bisa
dilakukan adalah tetap memberikan masing-masing
pihak ruangan untuk menjadi dirinya sendirinya, namun berkomitmen untuk tetap
menomorsatukan kepentingan keluarga diatas kepentingan pribadi.
Miliki Tujuan Keuangan
Bersama
Agar bisa menjadi satu kesatuan dalam mengelola keuangan rumah tangga maka
harus dimulai pembicaraan mengenai pengelolaan keuangan rumah tangga yang
konstruktif. Membicarakan masalah keuangan bukanlah ajakan untuk memperdebatkan
siapa yang paling benar tentang uang,
tetapi agar Anda berdua lebih fokus dalam
menemukan kesamaan tujuan keuangan dan
cara mewujudkan tujuan keuangan tersebut. Perbedaan pasti ada, namun
disini Anda berdua harus fokus pada persamaan. Komunikasi yang baik antara
suami isteri adalah modal utama mengelola keuangan keluarga dengan sukses.
Hindari tindakan menyembunyikan, masalah
keuangan keluarga dari pasangan Anda, dan jangan mengacuhkan atau menunda penyelesaian masalah-masalah keuangan tersebut karena semakin lama ditunda akan semakin
membahayakan kondisi keuangan keluarga.
Mengelola keuangan keluarga seperti sebuah pesawat dengan dua mesin. Jika
mesin yang satu maunya jalan ke depan, sedangkan mesin yang lain maunya mundur
ke belakang akibatnya pesawat tersebut pasti jatuh. Karena itu, pastikan Anda
berdua bergerak ke arah yang sama.
Mike Rini Sutikno, CFP
PT. Mitra Rencana Edukasi - Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Kemandirian Finansial
PT. Mitra Rencana Edukasi - Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Kemandirian Finansial