Kebanyakan orangtua mengajarkan berbagai jenis pendidikan dan keterampilan kepada anaknya, tapi menyangkut urusan pendidikan keuangan, masih banyak orangtua yang tidak merasa perlu atau kalaupun perlu mereka bingung harus mulai dari mana.
Kebanyakan anak akan belajar tentang uang, cara mengatur, cara membelanjakan, dan hal-hal lainnya terkait uang dari orangtuanya. Namun belum sampai pada bagaimana cara mengelola uang yanng dimiliki. Anak akan mengamati dan mendengar kan orang tuanya. Pemahaman dan keterampilan yang kita tanamkan sejak kecil berdampak pada seberapa baik mereka mengelola uang di masa dewasa, apakah akan menjadi konsumtif dan terperosok dalam utang atau menjadi pribadi yang bijak dalam memanfaatkan setiap uang yang ia miliki.
Kapan Anak dikenalkan pada uang?
Tidak pernah terlalu dini untuk mulai mengajari anak-anak tentang uang dan bagaimana mengelola uang yang baik, karena itu mulailah dengan cara sederhana yaitu :
• Mengenalkan konsep uang. Ketika anak berusia 2 tahun misalnya, pada saat berbelanja di warung atau toko, biarkan di kecil membayar dengan uang yang kita berikan. Dengan cara ini anak belajar bahwa uang bisa ditukar dengan barang.
• Mengajarkan Nilai Uang. Ketika anak mulai terbiasa memegang uang, selanjutnya mengajarkan tentang besar kecilnya nilai uang. Mulai dengan nilai yang kecil misalnya Rp. 100 dan secara bertahap dengan nilai yang lebih besar. Orangtua sekaligus mengajarkan matematika sederhana kepada anak.
• Memberikan pemahaman tentang memperoleh uang. Pada usia prasekolah, Anda bisa mengajak anak ke ATM. Berikan pengertian pada anak bahwa uang yang diambil dari ATM adalah hasil kerja Anda. Tanpa bekerja, tidak ada uang yang bisa diambil di ATM. Konsep ini penting agar anak berpikir bahwa uang tidak diperoleh dengan mudah, sehingga lebih berhati-hati memanfaatkannya.
• Memberikan Uang Saku : Semakin bertambah usia, pada saat mulai sekolah barulah orang tua dapat mengajarinya mengatur keuangan dengan memberikan uang saku. Sebaiknya uang saku diberikan mingguan atau bulanan, sehingga anak dibiasakan untuk bisa mengatur pengeluaran sesuai dengan uang yang dia miliki.
• Menabung : sejak anak memiliki uang saku sendiri, anak harus diajarkan untuk biasa menabung 25% dari uang jajannya, dan membagi 25% untuk kepentingan keluarga atau sebagai aksi sosial. Sisa 50% dari uang jajannya itulah yang boleh ia belanjakan. Pada saat anak menginginkan barang yang agak mahal, jadikan itu sebagai cara untuk mengajari menabung. Motivasi anak Anda agar semangat menabungnya dengan menawarkan untuk menambah tabungan jika dia mencapai target menabung tertentu. Dengan ini anak akan belajar untuk bersabar dan bisa membedakan antara keinginan dan kebutuhan.
Jika semua proses ini sukses dijalankan, maka anak kelak akan bisa menghargai uang, dan mampu mengatur pengeluaran keuangannya sendiri secara baik. Akhirnya pendidikan kemandirian pun tergapai.
Sari Insaniwati, CFP
PT. Mitra Rencana Edukasi - Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Kemandirian Finansial
PT. Mitra Rencana Edukasi - Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Kemandirian Finansial