Responsive Ad Slot

Latest

Menabung

Bisnis

Liburan

Featured Articles

(Tanya Jawab) Dana Pendidikan Untuk anak

Thursday, 18 December 2014

"Dana pendidikan untuk anak"

Dana pendidikan untuk anak

1. Bagaimana membuat perencaaan keuangan mengenai pendidikan untuk anak ?
2. perlukan membuatkan tabungan khusus ?
3. apa bedanya menyiapkan tabungan pendidikan atau asuransi pendidikan? Apa saja?
4. Sejak kapan seharusnya mempersiapkan tabungan pendidikan anak ?
5. adakah tips khusus untuk mempersiapkan tabungan pendidikan anak ?
6. selain tabungan, bisakah menyiapkan dana pendidikan dengan investasi, atau bahkan tabungan reksadana ?

Jawab :

1 & 5 Jawaban digabung karena mirip :

Tips sederhana untuk mempersiapkan tabungan pendidikan anak adalah dengan menyisihkan 10% dari penghasilan bulanan kita untuk pendidikan anak. Angka tersebut adalah jumlah ideal, jadi bisa saja dikurangi atau bahkan lebih tergantung dari kebutuhan maupun kemampuan. Semakin lama kita menabung akan semakin bagus, karena berarti beban dana keluar dalam waktu singkat akan dicicil lebih panjang dan ringan lagi.

Untuk menghitung dengan lebih akurat berapakah dana yang harus disisihkan tiap bulannya, kita bisa melakukan perhitungan terbalik. Dengan inflasi biaya pendidikan yang rata-rata 20 % tiap tahunnya, semisal biaya untuk masuk di universitas idaman saat ini adalah 100 juta, maka bila usia anak kita sekarang 10 tahun, maka bisa dihitung dalam tempo 8 tahun lagi saat usia anak waktunya masuk universitas, berapakah jumlah dana yang dibutuhkan. Angka tersebut dibagi 8 tahun dan dibagi lagi 12 bulan, maka didapatkanlah besaran angka akurat yang harus ditabung oleh sang orangtua untuk dapat mengirim anaknya kuliah di universitas tersebut. 

2. Membuat sebuah tabungan khusus bukanlah suatu kewajiban. Namun bila orangtua merasa kesulitan dan kurang disiplin dalam mengatur keuangan keluarga dalam artian uang yang sebenarnya dialokasikan untuk pendidikan anak sering tidak sengaja terpakai karena orangtua asik berbelanja atau memenuhi kebutuhan lainnya, akan lebih baik bila untuk dana pendidikan anak dibuatkan sebuah account tersendiri.

3. Pada Tabungan pendidikan biasanya orangtua menabung dana pendidikan anaknya pada rekening bank atau instrumen investasi lainnya. Sementara pada asuransi pendidikan, orangtua akan menabung dana pendidikan anaknya pada produk asuransi jiwa. Kelebihan dari tabungan pendidikan adalah proses pembukaan accountnya lebih mudah daripada asuransi, karena tidak memerlukan pemeriksaan kesehatan seperti halnya asuransi. Untuk pencairannya pun relatif mudah dapat dicairkan sewaktu-waktu, kecuali untuk tabungan pendidikan yang mengikuti suatu paket program khusus dari pihak bank.
Kekurangannya adalah bila dalam proses perjalanan menabung tersebut sang orangtua meninggal ataupun mengalami kejadian yang menyebabkan tidak bisa mencari nafkah dan menabung lagi, maka proses menabung akan terputus dan si anak terancam tidak bisa mendapatkan dana pendidikan sebesar yang direncanakan di awal.
Kelebihan dari asuransi pendidikan adalah ketika dalam proses perjalanan menabung tersebut sang orangtua meninggal ataupun tidak dapat mencari nafkah lagi, maka pihak asuransilah yang akan menggantikan peran tersebut.Kekurangannya adalah apabila produk asuransi yang dipilih basicnya Unitlink, maka ada kemungkinan ketika waktunya dana ditarik hasilnya tidak sesuai dengan ilustrasi kebutuhan. 

4. Menyiapkan tabungan pendidikan anak akan lebih baik bila bisa disiapkan sejak dini. Bahkan bagi pasangan yang baru menikah dan belum dikaruniai momongan sekalipun, sebaiknya mereka mulai menabung untuk pendidikan anaknya. Tujuannya adalah agar beban dana pendidikan yang relatif besar ketika si anak mulai sekolah, bisa dicicil dari jauh hari sehingga akan meringankan bagi orangtua sendiri.

6. Menyiapkan dana pendidikan anak tidak melulu harus dalam bentuk tabungan di bank. Ada banyak cara yang bisa dilakukan sesuai dengan kemampuan dan keinginan dari orangtua. Produk – produk investasi bisa menjadi alternatif efektif untuk menyiapkan dana pendidikan anak. Bisa seperti produk reksadana, logam mulia ataupun produk lainnya. Bahkan ada pula yang ketika si anak masih balita, orangtua menyiapkan dana pendidikan anaknya dengan cara berinvestasi di perkebunan pohon Jati, dengan asumsi ketika anaknya nanti memasuki perguruan tinggi, kebun Jati tersebut sudah siap untuk dipanen. Apapun produk investasi yang dipilih, kita harus memahami konsep produknya serta skema untung rugi yang berjalan, sehingga jangan sampai ketika kita membutuhkan dana tersebut, hasil produk investasi yang menjadi tumpuan kita malah kurang memberikan hasil atau bahkan merugi.


Don't Miss