Responsive Ad Slot

Latest

Menabung

Bisnis

Liburan

Featured Articles

Memahami Arti Menabung Bagi Anak

Monday, 22 December 2014

"Memahami arti menabung bagi anak"

Memahami arti menabung bagi anak
Kebanyakan usaha yang dilakukan hampir semua orang tua untuk mengajari anak-anak mereka tentang uang selalu diawali dengan konsep dan arti menabung. Masalahnya kebanyakan anak-anak menganggap bahwa rencana tabungan yang dibuat orang tua mereka sesungguhnya bertujuan menghukum. Tujuan orang tua yang sebenarnya bukan untuk membiasakan kegiatan menabung, melainkan untuk mencegah anak-anak untuk membelanjakan uang. Tanpa disadari mungkin orang tua menyusun rencana untuk menyita kelebihan uang pada anak karena tak suka melihat jumlah yang dikeluarkan anak-anak untuk membeli permen dan mainan, dan juga mungkin karena tak suka melihat betapa mirip keborosan yang dilakukan anak-anak dengan yang orang tua lakukan.

Haruskah Anak-Anak Dituntut Untuk Menabung?

Menabung tidak akan memiliki arti, kecuali jika dilakukan dengan sukarela. Jika orang tua secara otomatis  menyita uang anak, entah itu hadiah berupa uang atau uang saku dan memasukannya ke celengan atau ke bank, anak Anda tak akan menganggap bagian yang disitu itu miliknya, terutama jika tujuan Anda adalah menabung untuk membayar sekolah atau pengeluaran lain yang buat anak-anak masih jauh didepan. Jika Anda menawarkan suku bunga yang menarik sebagai keuntungan atas uang mereka, mereka pasti bergairah menabung. Contoh Anda bisa mengajukan penawaran  untuk menambah jumlah tabungan mereka dicelengan atau di bank setiap minggu atau setiap bulan jika mereka menabung sejumlah tertentu dari uang sakunya.

Kita sendiri sebagai orang tua tidak menganggap menabung untuk diri kita sebagai bentuk hukuman. Kita yakin menabung akan membuat hidup kita lebih baik dan bahwa hasilnya akan bisa kita nikmati. Jika kita sedikit mengorbankan pengeluaran saat ini, kita yakin pada masa yang bisa diperkirakan, kita akan bisa membeli mobil yang lebih bagus, pindah ke rumah yang lebih besar, mengirim anak-anak kita ke perguruan tinggi favorit, atau pensiun di usia 40 tahun. Dengan kata lain, kita menabung untuk alasan egois. Kita membelanjakan lebih sedikit uang sekarang agar bisa membelanjakan lebih banyak uang pada masa yang akan datang.

Karena itu jika anak-anak hendak dijadikan penghemat, maka mereka memerlukan alasan egois yang masuk akal bagi mereka. Agar arti menabung bisa menarik bagi anak-anak, menabung harus bisa membuat hidup anak-anak lebih baik dan bisa mewujudkan tujuan keuangannya, sama seperti yang Anda rasakan. Manfaat itu juga harus dapat dirasakan pada masa yang bagi anak-anak terasa masuk akal, alih-alih ditekan sejauh mengkin ke masa depan yang tidak ada  dalam alam pikiran anak-anak.

Pahami Arti Waktu Untuk Anak-Anak

Kita juga jangan melupakan bahwa bagi anak kecil, “jangka panjang” tidak berarti”jangka panjang” – kata itu berarti “tidak pernah“. Mengajak anak pra sekolah untuk menabung demi sekedar menyimpan uangnya selama mungkin sama dengan mengajak orang dewasa menabung untuk membeli rumah di bulan. Pahamilah bahwa waktu berjalan lebih lambat bagi anak kecil dari pada bagi orang dewasa. Namun, persepsi waktu ini bukan cuma ilusi bagi anak-anak, saat orang tua membicarakan “jangka panjang” yang berhubungan dengan uang mungkin memang maksudnya  “tidak pernah”. Orang tua sering kali tanpa sadar memaksa anak-anak mereka menyimpan rapat-rapat uangnya karena para orang tua ngeri membayangkan apa yang dilakukan anak-anak jika mereka bebas membelanjakannya. Tujuan sebenarnya dari hampir semua perintah menabung orang tua yang sebenarnya untuk pengembangan diri, sebaliknya yang dirasakan oleh anak-anak arti menabung itu malah lebih sebagai hukuman. Sebuah celengan atau rekening tabungan hanyalah penjara tempat orang tua menahan uang milik anak-anak mereka agar tak bisa dipakai dan menyebabkan masalah saat orang tua tak mengawasi.

Yang penting harus kita sadari, bahwa seorang anak akan sulit belajar menabung jika kita masih terus memikirkan alasan untuk menahan uang yang dia miliki dengan cara mengambil kebebasan dalam memutuskan penggunaan uangnya. Bukankah cara kita belajar tentang uang sama dengan cara kita belajar tentang hal lain, dengan selangkah demi selangkah membuat makin sedikit kesalahan dan menjalani konsekuensinya ?



Don't Miss