Responsive Ad Slot

Latest

Menabung

Bisnis

Liburan

Featured Articles

(Tanya Jawab) Penghasilan Tidak Rutin Sebagai Agen Asuransi

Monday, 12 January 2015

"Penghasilan tidak rutin sebagai agen asuransi"

Penghasilan Tidak Rutin Sebagai Agen Asuransi

Sebagai agen asuransi gaji pokok yang saya terima jumlahnya tidak besar, jadi tidak bisa mengcover pengeluaran bulanan. Tetapi komisi dari polis yang terjual lumayan besar. Namun besarnya jumlah komisi tidak tetap dan seringkali 3-4 bulan baru terima. Tapi begitu terima komisi besar jadi bernafsu belanja, soalnya beberapa bulan puasa dulu sih. Apalagi pengeluaran saya untuk modal kerja cukup besar terutama untuk transportasi juga entertainment para klien. Akibatnya kadang saya punya uang banyak, kadang nyaris tidak ada sama sekali. Apakah saya harus lebih giat menjual polis atau lebih giat menabung? Bagaimana pengelolaan keuangan yang tepat untuk kondisi penghasilan seperti saya?

Jawab

Mengelola penghasilan yang jumlahnya tidak tetap tetap tidaklah sesulit yang kita duga. Hanya saja kita harus lebih berhati-hati dan teliti dalam memperkirakan berapa dan kapan kita mendapat penghasilan serta berapa dan kapan pengeluaran akan dilakukan. Inilah masalahnya, penghasilan Anda yang tidak rutin berkebalikan dengan pengeluaran yang rutin. Anda mengalami dimana kadang punya uang banyak (gaji pokok + komisi), kadang pasa-pasan (gaji pokok) bahkan nyaris tidak ada sama sekali. Penghasilan Anda mengalami pasang surut dalam kurun waktu tertentu kalau tidak bisa dibilang fluktuatif. Disinilah terjadi ketidak sesuaian antara waktu diterimanya dan besarnya penghasilan, dengan waktu dikeluarkannya dan besarnya pengeluaran yang dilakukan. Penghasilan dalam jumlah yang bisa mengcover pengeluaran ternyata tidak rutin, baru diterima per 2 atau 3 bulan, bahkan kadang lebih lama dari itu. Padahal Anda terus mengeluarkan biaya rutin tiap bulan yang besarnya lebih dari gaji pokok. Ditambah lagi kebiasaan menghabiskan uang dalam sekejap saat menerima komisi besar, dengan alasan perayaan setelah ”puasa belanja” beberapa waktu.

Jika diteruskan kebiasaan ini, maka tidak peduli betapa giatnya menjual polis, komisinya walaupun semakin besar akan habis begitu saja. Ini artinya penghasilan berapapun besarnya tidak pernah cukup, sebab begitu penghasilan naik, pengeluarannya juga jadi naik. Karena itu saya justru mendorong Anda untuk semakin giat menjual polis, namun semakin ditingkatkan pula tabungannya dan sepanjang waktu terapkanlah pola hidup sederhana yang tidak mudah terpicu dengan gaya hidup konsumtif.

Saran saya adalah agar Anda menerapkan pola anggaran rata-rata tahunan, untuk mengelola keuangan Anda. Pola anggaran rata-rata tahunan adalah adalah anggaran yang dibuat berdasarkan asumsi rata-rata penghasilan dan pengeluaran tahunan. Tujuannya adalah agar antara penghasilan dan pengeluaran dapat disesuaikan waktu dan besarnya. Sehingga jika telah diketahui berapa penghasilan rata-rata tahunan, maka bisa diketahui berapa penghasilan rata-rata bulanannya. Selanjutnya tinggal menyesuaikan antara pengeluaran bulanan yang rutin dengan asumsi penghasilan rata-rata bulanan tadi. Jika pengeluaran bulanan lebih besar dari penghasilan rata-rata bulanan tadi, maka lakukanlah penghematan agar tidak terjadi defisit anggaran rumah tangga. Untuk lebih mudahnya, ikutilah langkah-langkah berikut :

Bagian I : Miliki 3 tempat uang yang terpisah

1. Tempat uang pertama adalah rekening operasional, yaitu tabungan tempat tranfer  gaji dan komisi di terima. Jumlah dana yang disimpan disini maksimal 1 (satu) kali pengeluaran per bulan. Jika ada kelebihan dana karena mendapat transfer gaji & komisi, pindahkan ke rekening Dana Cadangan.

2. Tempat uang ke dua adalah Dana Cadangan, yaitu tabungan atau deposito terpisah dari rekening operasional. Jumlah dana yang disimpan disini adalah sebesar 6 kali pengeluaran keluarga per bulan.

3. Tempat uang ke tiga adalah investasi yaitu rekening tabungan, deposito, asuransi, reksa dana atau jenis produk investasi lainnya.

Bagian II : Tetapkan penghasilan rata-rata dan pengeluaran rata-rata tiap bulan

1. Langkah 1 : Hitunglah berapa penghasilan Anda per tahun. Gaji pokok sudah jelas jumlahnya, tinggal mencari besarnya komisi. Lihat buku tabungan Anda dan cek setahun terakhir berapa dan kapan saja Anda menerima komisi. Jumlahkan gaji pokok dan komisi, kemudian bagi 12 bulan untuk mendapatkan penghasilan rata-rata bulanan.

2. Langkah 2 : Hitunglah berapa pengeluaran Anda per bulan.

3. Langkah 3 : Kurangi asumsi rata-rata penghasilan bulanan (langkah 1) dengan pengeluaran rata-rata per bulan (langkah 2). Jika terjadi selisih kurang, dimana pengeluaran lebih besar daripada penghasilan maka lakukankah penghematan. Usahakan agar besarnya pengeluaran bulanan hanya menghabiskan 80% dari rata-rata penghasilan bulanan. Jumlah (1 x 80% penghasilan rata-rata bulanan) inilah yang disimpan di rekening operasional.

Bagian III : Bentuk skema penggunaan uang

1. Pada saat menerima komisi yang jumlahnya bisa beberapa kali dari penghasilan bulanan, maka jangan tergoda untuk menaikkan pengeluaran lebih dari rata-rata pengeluaran bulanan. Sisihkan di rekening operasional sebesar 1 kali pengeluaran per bulan

2. Selanjutnya, periksa Dana Cadangan, jika jumlahnya kurang dari 6 kali pengeluaran keluarga per bulan, maka sisihkan dari gaji & komisi untuk menambah kekurangan dananya. Dana Cadangan berfungsi untuk mengcover pengeluaran rata-rata bulanan pada saat Anda sedang tidak menerima komisi. Jika Dana Cadangan berkurang karena terpakai, maka begitu mendapat komisi setorlah sejumlah Dana Cadangan yang terpakai.

3. Selanjutnya, sisa komisi yang belum terpakai setorkanlah atau belikanlah produk investasi

Nah, penghasilan yang tidak rutin bisa jadi lebih sulit dikendalikan, tetapi hal ini bukanlah suatu masalah yang tidak bisa diatasi. Kuncinya adalah dengan mengetahui terlebih dulu pola penghasilan dan pengeluaran Anda, barulah bisa mengatasi gap yang terjadi antara keduanya.



Don't Miss