Responsive Ad Slot

Latest

Menabung

Bisnis

Liburan

Featured Articles

(Tanya Jawab) Menghitung Keuntungan Usaha

Monday 12 January 2015

"Menghitung keuntungan usaha"

Menghitung Keuntungan Usaha

Mbak Mike yang baik,

Saya seorang pengusaha menengah, tapi dari tahun ke tahun saya tidak bisa menyisihkan keuntungan usaha untuk disimpan. Padahal pengeluaran tidak lebih besar daripada penghasilan. Misal, jika 1 bulan saya menghasilkan 8 juta, maka jumlah pengeluaran saya sekitar 4,5 juta. Bagaimana caranya agar saya bisa melihat keuntungannya pada akhir bulan/tahun? Terima kasih.

Anis. Jln. Banglas. Selat Panjang. Riau.

Jawab :

Halo Anis,

Jika diketahui setiap bulan penghasilan usaha sebesar Rp 8 juta kemudian dikurangi dengan pengeluaran rutin usaha sebesar Rp 4,5 juta. Seharusnya ada keuntungan Rp 3,5 juta perbulan atau Rp 42 juta pertahun yang bisa dibuktikan secara pembukuan juga direkening perusahaan. Masalahnya, setiap tahun Anda tidak menemukan keuntungan usaha seperti yang Anda perkirakan sebelumya. Penyebabnya mungkin terjadi kesalahan informasi data keuangan. Mungkin keuntungan usaha jauh lebih kecil daripada yang diduga, atau pengeluaran usaha jauh lebih besar. Barangkali ada pengeluaran-pengeluaran usaha yang tidak tercatat atau ada penjualan dengan kredit yang pembayarannya belum masuk.

Selain hal tadi, banyak faktor yang menyebabkan sebuah usaha tidak bisa menyisihkan keuntungan usaha, atau keuntungan usaha tersebut sepertinya tidak kelihatan. Misalnya jika keuangan usaha tercampur dengan keuangan pribadi, akibatnya keuntungan usaha bisa berkurang bahkan habis untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Tidak mempunyai rencana pengeluaran juga bisa berakibat Anda mengeluarkan uang lebih besar dari yang seharusnya sehingga keuangan usaha tidak terkendali. Kurangnya disiplin dalam menjalankan rencana usaha yang sudah ditetapkan juga berakibat keuntungan usaha bisa tergerus karena membiayai pengeluaran yang tidak terencana tadi. Begitu juga jika keluar masuknya uang tidak tercatat dengan baik dalam laporan keuangan, maka akan sulit menghitung keuntungan usahanya.

Analoginya seperti mencari sebuah pakaian di sebuah lemari yang isinya sudah terlalu penuh dan berantakan. Seandainya semua pakaian dilipat rapih dan diletakkan pada tempatnya maka kita dengan mudah mencari pakaian yang  ingin kita kenakan. Begitu juga dengan keuntungan usaha yang tidak kelihatan, seperti yang Anda alami. Jika segala sesuatunya yang berkaitan dengan usahanya tidak diatur dengan baik, maka tidak heran jika kita sulit mengetahui kondisi keuangan usaha yang sebenarnya. Kita mungkin tidak pernah benar-benar tahu apakah usaha tersebut sudah untung atau malah rugi.

Untuk mengatasi masalah ini maka berikut ini ada beberapa tips yang bisa Anda jalankan untuk membantu Anda melakukan tata tertib usaha dengan benar sehingga Anda bisa menyisihkan keuntungan hasil usaha untuk menabung :

1. Pisahkan pengaturan dan penggunaan uang antara keuangan pribadi/keluarga dengan keuangan usaha. Hal ini termasuk dalam penggunaan persediaan barang dagangan untuk penggunaan pribadi, harus tetap diperlakukan sebagai penjualan dimana kita harus membayar untuk barang tersebut.

2. Selenggarakanlah usaha secara tertib dengan menjalankan administrasi dan pembukuan. Buatlah sistem pencatatan yang sederhana dan mudah Anda mengerti, sehingga tidak menyulitkan Anda dalam menjalankannya. Intinya sebuah usaha harus mempunyai beberapa buku untuk mencatat segala sesuatunya. Milikilah setidaknya 2 jenis buku laporan keuangan yang dibuat secara rutin yaitu : a) buku kas harian, yaitu buku yang mencatat tiap-tiap pemasukan dan pengeluaran uang. Dengan demikian setiap hari bisa Anda monitor perkembangan keuangan yang terjadi; b) buku catatan penjualan barang dagangan, yaitu barang-barang yang Anda jual. Semua harus tercatat, kalau tidak silahkan coba lama-lama Anda akan pusing sendiri jika tidak ada pencatatannya.

3. Jangan menganggap laba hasil usaha adalah seperti gaji yang harus ditabung kemudian ditumpuk atau didiamkan saja. Sebab jika hal tersebut dilakukan usaha tidak akan berkembang dan akhirnya berhenti sebab kalah bersaing. Karena itu dana menganggur terlalu banyak dalam sebuah usaha justru tidak produktif. Sebuah usaha harus terus tumbuh dan berkembang secara bertahap. Karena itu jika Anda ingin menabung sendiri dari hasil usaha, maka gajilah diri Anda dari usaha tersebut layaknya seorang karyawan. Jika keuntungan usaha semakin besar maka Anda bisa menaikkan gaji Anda. Jika gaji Anda naik tentunya kemampuan Anda menabung juga semakin besar. Jadi pisahkan keuangan keluarga pribadi dengan keuangan usaha.

Semoga bermanfaat dan selamat berbisnis.



Don't Miss