Responsive Ad Slot

Latest

Menabung

Bisnis

Liburan

Featured Articles

(Tanya Jawab) Mengatur Pendanaan Dan Pensiun

Monday 29 December 2014

"Mengatur pendanaan dan pensiun"

Mengatur Pendanaan Dan Pensiun
Mbak mike yang cerdik,

Beberapa tahun mendatang ibu saya pensiun. Sayangnya, ibu kurang paham mengenai cara mengatur pendanaan yang baik dan sulit sekali jika dinasehati untuk menabung. Kira-kira apa yang bisa saya lakukan untuk membantunya? Gaji saya pas-pasan, jika saya membiarkannya begitu saja, saya takut, nantinya saya tidak mampu membantu membiayai ibu memenuhi kebutuhannya jika sudah pensiun nanti.

Shanty. Medan

Jawab :

Halo Shanty,

Saya memahami kekhawatiran Shanty, memang tidak mudah memberitahu siapapun terutama orang tua kita sendiri akan pentingnya perencanaan keuangan dalam masa pensiun. Kebanyakan orang sangat yakin bahwa pengeluaran untuk biaya hidup pada saat pensiun akan jauh berkurang dibandingkan ketika masih bekerja sehingga tidak lagi membutuhkan perencanaan keuangan. Memang benar bahwa ada beberapa pengeluaran yang ditiadakan seperti transport ke kantor dan membeli busana kerja. Para pensiunan umumnya cukup yakian bahwa mereka akan lebih banyak menghabiskan waktu dirumah, sehingga merasa biaya hidupnya akan jauh lebih kecil karena aktifitasnya jauh berkurang.

Pendapat tersebut ada benarnya, hanya saja ketika kita sudah berusia lanjut kita akan lebih sering berkunjung ke dokter atau rumah sakit dibandingkan ketika muda atau saat masih bekerja dulu, bisa jadi biaya kesehatan akan jauh lebih besar. Lagipula walaupun pensiun biaya hidup seperti telpon, listrik, makanan, biaya perawatan rumah dan kendaraan akan terus berjalan, dan cenderung naik sesuai dengan inflasi. Dan janganlah terlalu yakin bahwa seorang pensiunan akan betah diam saja dirumah tanpa mengerjakan apapun, paling tidak mereka akan lebih banyak melakukan hobinya, juga butuh bepergian sesekali mengunjungi  saudara, cucu, anak-anak bahkan reuni dengan teman-teman sebaya. Bahkan lebih dari itu, harapannya jika dalam masa tuanya bisa sesekali pergi ke luar kota atau ke luar negeri, mengunjungi tempat-tempat indah yang belum pernah dilihat, tentunya sangat menyenangkan. Jadi tidak berarti jika kita berhenti bekerja karena pensiun maka biaya hidup kita akan berhenti juga, malah lebih gawat lagi biaya hidup tersebut akan terus berjalan bahkan cenderung naik karena inflasi. Kemukaknlah alasan-alasan seperti penjelasan di atas jika Anda akan berbicar kembali dengan ibu Anda mengenai persiapan pensiun, mudah-mudaha Ibu Anda kana lebih termotivasi.

Namun, setiap orang pasti mempunyai kadar penerimaan yang berbeda-beda terhadap saran, nasehat maupun kritik dari orang lain. Begitu juga ibu Anda, walaupun Anda berniat  baik dengan memberikan nasehat mengenai pentingnya perencanaa keuangan menjelangn pensiun, ternyata tidak ditanggapi dengan baik. Reaksi yang kurang positif ini kemungkinan besar karena kurangnya pemahaman mengenai kondisi keuangan yang akan terjadi setelah pensiun. Dimana biaya hidup setelah pensiun belum tentu akan berkurang bahkan cenderung naik. Karena itu dibutuhkan sejumlah dana yang sangat besar agar ibu Anda bisa membiayai hidupnya sendiri dari mulai saat pensiun sampai……( maaf ) saat meninggalnya nanti. Masalahnya sekarang tanggung jawab siapakah untuk menyediakan dana pensiun sebesar itu untuk ibu Anda? Apakah tanggung jawab ibu Anda sendiri, atau menjadi tanggung jawab Anda sebagai anaknya. Jawaban dari pertanyaan ini tentunya harus diperjelas dahulu, sehingan masing-masing pihak baik Anda maupun ibu Anda mengetahui kewajibannya maisng-masing. Tanpa memperjelas hal ini terlebih dahulu, bisa menimbulkan kesalahpahaman diantara Anda berdua. Ibu Anda mungkin berasumsi bahwa nanti Anda yang akan bertanggung  jawab terhadap biaya hidupnya setelah pensiun. Sebaliknya Anda berharap ibu Anda mampu membiayai dirinya sendiri setelah pensiun mengingat penghasilan Anda yang tidak terlalau besar, jika ibu Anda menggantungkan diri pada penghasilan Anda mungkin tidak cukup, kemungkinan anda membantu biaya hidup ibu Anda nanti sesuai dengan kemampuan Anda saja.

Pada umumnya dana pensiun memang harus disipakn oleh masing-maisng orang yang akan menghadapi pensiunnya. Karena itu jika dana pensiun diputuskan akan disiapkan oleh ibu Anda sendiri maka sudah selayaknya ibu mulai menyisihkan sejumlah tertentu dari penghasilannya untuk persiapan pensiun. Untuk membantu ibu Anda membuat perencana keuangannya, maka berikut ini adalah saran-saran yang bisa Anda jalankan :

-    Bertanyalah kepada ibu Anda, apakah beliau sudah mengikuti program pensiun dari Jamsostek atau dari perusahaan tempat bekerja, atau dari lembaga keuangan lainnya.

-    Kalau sudah mengikuti suatu program pensiun tertentu, selanjut tinggal dihitung apakah dana pensiun yang terkumpul nanti akan diberikan  secara sekaligus atau diberikan secara cicilan atau bulanan. Kemudian diperhitungkan juga apakah besarnya dana pensiun tersebut cukup atau tidak untuk biaya hidup ibu Anda nanti. Jika program pensiun yang diikutinya dirasakan tidak cukup, bisa dipertimbangakan untuk menambah jumlah setoran invesatasinya, membeli program pensiun tambahan, atau ditambah dengan menabung sendiri.

-    Jika ternyata ibu Anda belum mengikuti program pensiun, maka harus segera mulai mengikuti suatu program pensiun. Program pensiun ini bisa dipilih apakah akan mengikuti perusahaan, membeli program pensiun dari perushaa asuransi atau dari bank.

-    Bisa juga dipersiapkan dengan berinvesatsi sendiri kedalam sutau produk investasi misalnya reksadana. Atau membeli sebuah property berupa rumah atau ruko yang bisa disewakan, pemasukan dari sewa tersebut bisa dijadikan penghasilan pensiun nanti.

Selamat mempersiapkan pensiun dan salam sayang untuk Ibu.



Penulis     : Mike Rini Sutikno, CFP.
Website    : www.mre.co.id
Fanspage  : MreFinancialBusinessAdvisory
Twitter     : @mreindonesia
Google+   : Kemandirian Finansial
Don't Miss