Responsive Ad Slot

Latest

Menabung

Bisnis

Liburan

Featured Articles

(Tanya Jawab) Membantu Orangtua Melunasi Hutang

Monday 29 December 2014

"Membantu orangtua melunasi hutang"

Membantu Orangtua Melunasi Hutang
Apa kabar Mbak Mike, semoga selalu dikarunia kesehatan dan kesejahteraan.
Saya punya masalah nih. Sewaktu ayah saya berada dirumah sakit, tagihan biayanya terus menumpuk. Padahal karena sakit, ayah tidak bisa bekerja, sementara ibu juga terpaksa harus berhenti bekerja karena mengurus ayah. Sejak itu kami punya banyak hutang dan sama sekali tidak memiliki tabungan. Kira-kira apa yang bisa saya lakukan untuk membantu mereka ya? Saat ini saya masih bersekolah.
Terima kasih.

Indah Y, Surabaya.

Jawab :

Halo Indah, Kabar saya baik sekali dan semoga Indah sekeluarga juga selalu dikaruniai kesehatan dan kesejahteraan.

Senang sekali jika saya juga mempunyai putri seperti Indah yang mau mengerti masalah keuangan orang tua dan berniat untuk membantu. Dukungan moril  seperti inilah yang terutama paling dibutuhkan oleh orang tua Anda dalam melewati masa-masa sulit ini. Dimana karena disebabkan sakitnya ayah, maka beliau tidak bisa bekerja dan ibu juga berhenti bekerja sementara waktu untuk merawat ayah. Akibatnya terhentilah penghasilan keluarga. Sementara  untuk membayar biaya pengobatan ayah, karena tidak adanya penghasilan maka  sedikit demi sedikit diambilah tabungan . Ketika  jumlahnya menipis dan tidak lagi mencukupi, maka mulai mengambil pinjaman untuk membayar biaya pengobatan. Akibatnya simpanan tunai tidak punya dan hutang makin banyak. Hal ini bisa diperparah jika hutang tersebut berbunga ditambah biaya denda jika terjadi keterlambatan pembayaran cicilan hutang.

Itu baru masalah hutang, bagaimana dengan kebutuhan rumah tangga seperti telpon, listrik, makanan, juga biaya sekolah? jadi hutang bukanlah masalah satu-satunya, bagaimana keluarga Indah bisa memenuhi pengeluaran lain jika tidak ada penghasilan sama sekali. Tentu saja tidak bisa, dan jalan keluarnya yang paling utama harus dilakukan adalah segera berusaha mendapatkan penghasilan kembali. Selain itu juga harus dilakukan berbagi penghematan agar beban pengeluaran rumah tangga tidak semakin besar. Untuk itu ada beberapa saran yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah ini :

1.    Lakukanlah berbagai penghematan biaya rumah tangga, antara lain : berusaha menekan sekecil mungkin tagihan telpon, listrik dan air, untuk makanan sehari-sehari carilah bahan makanan pengganti yang lebih murah namun tetap bergizi misalnya daging atau ayam, diganti telur dan ikan, jika sebelumnya mempunyai pembantu bisa dipertimbangkan untuk diberhentikan agar pengeluaran gaji pembantu bisa ditiadakan, mengurangi jajan disekolah, jika mengikuti kursus-kursus atau bimbingan belajar bisa dipertimbangkan untuk dikurangi atau berhenti sementara waktu.

2.    Mendorong ibu untuk bekerja kembali, jika selama ini waktunya sebagian besar digunakan untuk merawat ayah, maka buatlah jadwal bergiliran dengan Indah atau dengan kakak atau adik, jika perlu minta bantuan saudara dekat yang lain untuk bergantian merawat ayah. Yang penting ibu mempunyai waktu yang cukup untuk bekerja, agar keluarga segera bisa mendapatkan penghasilan kembali. Kalau perlu ibu dibebas tugaskan dari jadwal merawat ayah selama hari kerja, dan hanya bertugas merawat di luar waktu kerjanya atau pada akhir minggu.

3.    Demikian juga untuk mengurangi beban pekerjaan ibu, sebaiknya Indah dan saudara lain juga menggantikan tugas ibu mengerjakan pekerjaan tugas rumah tangga seperti membersihkan rumah, memasak , mencuci dan lain-lain. Saya yakin jika ibu lebih berkonsentrasi pada pekerjaan, maka keluarga akan segera mendapatkan penghasilan kembali.

4.    Mengingat kondisi Indah yang masih bersekolah, memang tidak bisa diharapkan untuk bekerja sebagai karyawan. Namun banyak cara untuk mendapatkan uang, asalkan Indah berani mencoba dan kreatif, maka paling tidak ada pemasukan yang bisa Indah dapatkan untuk mencukupi kebutuhan sendiri, syukur-sukur bisa turut membantu orang tua. Misalnya melakukan usaha dagang. Indah bisa bekerja sama dengan teman-teman yang hobi membuat kerajinan tangan, untuk membuat beberapa contoh hasil karyanya. Kemudian Indah menawarkannya kepada teman-teman atau orang-rang lain, jika ada pesanan dari contoh barang tadi maka barulah dibuat barang pesanannya. Untuk mulai membuatnya biarlah ditanggung oleh teman Indah yang membuatnya, sedangkan Indah bertugas menjualnya. Indah bisa mendapatkan keuntungan dengan cara menaikkan harganya. Selisih dari harga yang diberikan pembuatnya dengan harga jual Indah, itulah yang menjadi keuntungan. Cara lain misalnya, Indah menjadi anggota direct selling seperti Sophie Martin, Sara Lee, Avon, Oriflame atau yang lainnya. Barang-barang ini cukup digemari dan mudah dijual, teruma dikalangan wanita dari mulai usia sekolah sampai dewasa. Modal menjadi anggotanya murah, dan dengan bermodalkan brosur Indah segera bisa berjualan. Dari pengalaman orang-orang terdekat bisa segera diharapkan menjadi pembeli. Jika ada pesanan dari mereka, mintalah uangnya terlebih dahulu, barulah Indah belikan barang, dengan demikian Indah tidak perlu mengeluarkan modal.

5.    Jangan lupa tetap konsentrasi pada pelajaran disekolah. Pintar-pintarlah membagi waktu antara pekerjaan rumah tangga, merawat ayah, usaha mencari pengasilan sendiri, dengan pelajaran di sekolah. Percayalah bahwa sesungguhnya kedua orang tua Indah tidak mengharapkan  Indah untuk megambil alih tanggung jawab rumah tangga, melainkan harapan mereka agar Indah berhasil dalam pelajaran di sekolah. Namun kesediaan Indah untuk berbagi tanggung jawab dan tetap berkonsentrasi pada sekolah, merupakan bantuan terbesar yang mereka butuhkan.

6.    Tetap berdoa, berusaha dan sabar, untuk kesembuhan ayah diiringi usaha untuk mengatasi masalah keuangan ini.

“Berat sama dipikul ringan sama dijinjing”. Masalah yang bagaimanapun beratnya asalkan seluruh anggotan keluarga bekerja sama bahu membahu memberikan support materil maupun spiritual, maka paling tidak sudah memilki kekuatan besar untuk berusaha mengatasi masalah keuangan keluarga ini.

Semoga berhasil.



Penulis     : Mike Rini Sutikno, CFP.
Website    : www.mre.co.id
Fanspage  : MreFinancialBusinessAdvisory
Twitter     : @mreindonesia
Google+   : Kemandirian Finansial
Don't Miss