Responsive Ad Slot

Latest

Menabung

Bisnis

Liburan

Featured Articles

(Tanya Jawab) Tips Menjalankan Multi Karir?

Wednesday, 24 December 2014

"Tips Menjalankan Multi Karir?"

Tips Menjalankan Multi Karir
Halo Bu Mike,

Saya pernah mendengar bahwa sangat dimungkinkan seseorang bisa memiliki multi karir agar bisa mendapatkan multi income. Saya tertarik untuk melakukannya, saat ini saya bekerja sebagai programmer di sebuah perusahan IT dan saya sangat suka menyanyi. Beberapa teman mengatakan suara saya lumayan dan menawarkan kesempatan menjadi penyanyi di acara pernikahan. Saya juga ingin membuka warung mie ayam kelas rumahan saja, sebab saya sangat suka mie ayam. Saya ingin mencoba semuanya, tanpa meninggalkan pekerjaan saya. Karena itu saya perlu mengetahui terlebih dulu apa perbedaanya multi karir dengan orang yang berpindah kuadran. Jika saya ingin melakukannya, kapan waktu yang tepat untuk memulainya. Kemudian ada beberapa hal lain yang ingin tanyakan:

1. Apa saja kendala-kendala yang akan saya hadapi dan apa saja manfaatnya selain aspek financial?

2. Bagaimana melakukan berbagai aktifitas multi income tetapi tetap fokus? 

3. Saya khawatir  aktifitas multi karir jika tidak berhasil malah menjadi pemborosan, bagaimana pengaturan keuangannya ?

Saya juga ingin tahu bagaimana mengukur tingkat kesuksesannya, sebab saya tidak ingin hal ini menjadi semacam hobi yang dilakukan untuk melepaskan kejenuhan saja. Demikian, semoga jawaban bu Mike nanti dapat menjadi masukan yang bermanfaat bagi semua..

Wassalam.

Sri Mukti Lusandi
Pengadegan - Jakarta

Jawab :

Halo Pak Mukti,

Senang berkenalan dengan anda

Jaman sekarang sudah tidak heran lagi  mendengar orang  berganti karir atau bahkan memiliki beberapa karir sekaligus. Memang ada perbedaan antara keduanya, seseorang yang berganti karir atau memilih karir ke dua berarti meninggalkan pekerjaan lamanya, dengan kata lain kecintaannya (pada karir pertama) sudah lenyap. Sementera seorang multi karir umumnya mencari keseimbangan agar mereka tidak kelelahan atau kehilangan minat pada pekerjaan pertama mereka. Barangkali anda pernah bertemu seseorang agen asuransi, yang juga instruktur fitness dan penyiar radio sekaligus therapist untuk anak dengan kebutuhan khusus. Orang yang berpindah kuadran lebih mirip dengan kriteria orang yang memilih karir ke dua. Misalnya seseorang yang sebelumnya bekerja sebagai karyawan kemudian berhenti dari pekerjaan lamanya untuk menjadi seorang pengusaha. Maka dia bisa dikatakan berpindah dari kuadran pekerja ke kuadran pengusaha. Tetapi jika dia memilih untuk tetap melanjutkan karirnya sebagai karyawan sambil mengembangkan bisnis pribadinya, maka orang tersebut dapat dikategorikan multi karir.

Kapanpun adalah waktu yang tepat untuk memulai multi karir, asalkan anda meyakini apa yang anda lakukan. Karena itu memilih waktu yang tepat adalah suatu hal yang krusial sehubungan dengan keyakinan tadi. Sebaiknya terlebih dulu mempertimbangkan berbagai hal antara lain :

1.    Aspek finansial : Seseorang yang mempunyai multi karir akan berpotensi mempunyai multi income juga. Dalam perencanaan keuangan pun sangat dianjurkan untuk tidak bergantung pada satu penghasilan saja.Tujuannya yang pertama untuk mengantisipasi risiko kerugian finansial akibat kejadian tak terduga yang menyebabkan seseorang kehilangan sumber penghasilannya. Misalnya karena PHK atau musibah lain seperti kecelakaan atau sakit. Ketika seseorang terkena PHK, maka yang bersangkutan akan kehilangan pekerjaannya, alangkah baiknya jika pada saat hal itu terjadi orang tersebut sudah mempunyai cadangan pekerjaan yang lain yang dapat menjadi penghasilan juga. Sementara terjadi nya kecelakaan juga sakit parah dapat menyebabkan seseorang kehilangan kemampuan untuk bekerja secara aktif, tentunya akan sangat membantu jika pada saat hal itu terjadi seseorang sudah mempunyai penghasilan lain dari pekerjaan yang dapat diteruskan dengan kondisi fisiknya. Di lain pihak melakukan multi karir berarti terjadinya penambahan aktifitas yang bisa jadi membutuhkan sejumlah dana.

2.    Aspek waktu :menjalankan  multi karir akan menyebabkan peningkatan aktifitas. Masalahnya hal itu tidak diiringi dengan tersedianya lebih banyak waktu, akibatnya kita mungkin harus mengorbankan suatu kegiatan agar dapat mengerjakan kegiatan lain, bahkan lebih seringnya waktu istirahat dan bersantai menjadi berkurang. Namun jika kita mampu mengerjakan semuanya dalam waktu yang terbatas, kita berpotensi utnuk menghasilkan lebih banyak dan menjadi lebih efisien dalam banyak hal. Intinya adalah fokus. Ketika anda sudah tidak focus, lakukan pendelagasian dan pembagian tugas, sehingga anda bisa fokus kembali. Intinya, ketika anda menginginkan multi carreer sebaiknya tidak lagi memakai pola berpikir dan kebiasaan satu karir, sebab konsepnya tidak aplikatif satu sama lain.

3.    Aspek kesehatan fisik : bertambahnya aktifitas membutuhkan lebih banyak tenaga. Agar sukses menjalaninya tentunya harus ditunjang dengan kondisi tubuh yang fit. Secara alamiah tubuh akan melakukan penyesuaian, namun hal itu bukan perkara mudah manakala waktu istirahat berkurang  dan hal ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan .

4.    Aspek personal : seseorang dengan multi carreer mempunyai kesempatan lebih besar untuk mengembangkan potensi dirinya. Sebab dia akan mendapatkan pengalaman mengerjakan berbagai hal karena mempunyai banyak keterampilan dan akan lebih sering berurusan dengan lebih banyak orang.

Jadi tidak harus menunggu sinyal-sinyal kebosanan dari pekerjaan sekarang. Kebanyakan orang memulai multi karir  karena jenuh dengan pekerjaan sekarang. Bukannya hal itu salah. Hanya saja “mengusir kebosanan” adalah alasan yang tidak cukup kuat. Jangan pula menunggu tersedianya lebih banyak uang untuk menjalankan multi karir. Bukankah karena alasan kebalikannya yang membuat kita melakukan ini?. Lagipula begitu banyak kesempatan menjalankan multi karir, cukup dengan modal yang sedikit .

Bagaimana melakukannya? Tidakkah kita sudah cukup sibuk dengan pekerjaan saat ini dan berbagai urusan rumah tangga? Nah, alasan tidak punya cukup waktu juga seringkali dipakai sebagai tameng untuk menunda-nunda. Lalu kebanyakan orang pun menjawab masalah ini dengan sistem pengaturan waktu alias time management. Jadilah orang hidup dibatasi catatan agenda harian. Aktifitas nomor 1 dilakukan dari jam sekian sampai jam sekian, aktifitas nomor dua jam sekian, dan selanjutnya. Orang berharap dengan cara ini dia dapat melakukan semuanya dalam waktu yang sedikit. Sungguh efisien! Sayangnya kurang efektif. Anda akan kehabisan tenaga sebelum permainan dimulai. Time management bertujuan agar anda mengerjakan segala sesuatu sesuai daftar prioritas, sementara sebelum melakukan itu anda harus menentukan prioritasnya terlebih dulu. Dari 24 jam kegiatan anda dalam satu hari, tidak ada satupun yang tidak genting. Tetapi apakah yang genting itu sudah pasti penting ! Jadi time management hanya akan efektif jika anda telah siap menentukan prioritas. Hal ini bukanlah sesuatu yang mustahil dilakukan jika anda bersedia melakukan pendelagasian juga pembagian tugas. Hal ini harus anda lakukan tidak saja pada kolega di kantor, teman-teman di organisasi  terutama anggota keluarga sendiri

Selanjutnya marilah kita merenungkan sesuatu kegiatan yang disebut panen. Saatnya memetik hasil. Akankah hal itu bisa kita lakukan jika kita tidak menanam benihnya terlebih dulu. Hanya ketika anda menanam, anda akan memanen. Usaha dengan modal dengkul pun butuh ongkos untuk ke sana kemari. Makanya jangan dibayangkan melakukan segala sesuatu dengan lancar tanpa modal. Dia memang butuh modal, tetapi tidak sebesar yang anda kira dan banyak cara yang bisa dilakukan untuk menghemat biaya. Tinggal anda menetapkan perspektif yang tepat mengenai biaya yang realistis dan proporsional sesuai dengan kebutuhan dalam rangka mencapai tujuan. Yang pasti keuangan keluarga akan mengalami penyesuaian karena bertambahnya kegiatan, namun seberapa besar penyesuaian tersebut akan mengganggu stabilitas keuangan keluarga adalah tugas kita mengantisipasinya. Jika anda tidak ingin keuangan keluarga terganggu, maka tidak perlu ada penyesuaian pada anggaran pengeluaran rutin keluarga. Dengan demikian anda harus membuat alokasi dana terpisah yang bisa diambil dari simpanan anda yang menganggur. Namun jika anda tidak memiliki cukup simpanan, atau tidak ingin mengganggu simpanan anda maka anda bisa mengalokasikan sejumlah tertentu dari gaji atau penghasilan rutin anda. Sehingga kemungkinan besar ada pos-pos pengeluaran tertentu yang dikurangi atau ditiadakan untuk membiayai kegiatan baru ini.

Kalau begitu, mana yang lebih baik fokus sampai maksimal pada 1 karir atau mencoba kesempatan beberapa karir? Menjalankan multi karir akan menyulitkan anda untuk mencapai puncak karir di perusahaan. Menjadi multi karir berarti mengejar hal-hal lain tanpa melepaskan pekerjaan utama anda. Untuk sukses sebagai multi karir anda memang harus berkorban, terutama banyaknya waktu luang anda akan hilang. Ukuran sukses buat seorang multi karir adalah bukan sekedar multi tasking, tetapi ketika aktifitas yang dilakukannya adalah dalam rangka mencapai bermacam tujuan, bukan hanya satu.

Semoga bermanfaat.



Penulis     : Mike Rini Sutikno, CFP.
Website    : www.mre.co.id
Fanspage  : MreFinancialBusinessAdvisory
Twitter     : @mreindonesia
Google+   : Kemandirian Finansial
Don't Miss