Responsive Ad Slot

Latest

Menabung

Bisnis

Liburan

Featured Articles

(Tanya Jawab) Perencanaan Pernikahan

Wednesday, 24 December 2014

"Perencanaan pernikahan"

Perencanaan pernikahan
Pak Andy,

Saya Aris umur 22 tahun dan bekerja sebagai operator teknisi di salah satu perusahaan otomotif sepeda motor, jarak kantor ke rumah saya bisa ditempuh dengan naik bus jemputan selama kurang dari 45 menit, kadang juga saya memakai kendaraan sepeda motor dari rumah ke kantor dengan waktu 60 menit hal itu dilakukan saat tidak ada bus jemputan.

Saya kuliah, saya mengambil kampus dengan harga Rp 3.750.000 per semester sementara gaji saya hanya Rp 5.500.000. Tapi di samping itu saya mempunyai cicilan 1.000.000 buat bangun rumah, 200.000 untuk bayar motor dan memiliki tabungan berencana sebesar 500.000 perbulan baru berjalan 6 bulan lama kontraknya 1 tahun. Reksadana saham saya dana awal nya 1000.000, potongan awalnya 3.00.000 perbulan, dan memiliki uang arisan 7jt belum keluar atau belum dapat.sisanya saya ingin menabung untuk biaya pernikahan dan juga bagaimana mengatur keuangan saya secara terperinci.

Terima kasih.
Aris.

Jawab :

Dear mas Aris,
Memperhatikan pemaparan dari mas Aris, sebenarnya mas Aris ini sudah memiliki perencanaan keuangan yang cukup bagus, karena terlihat anda sudah memikirkan bagaimana menjalani hidup anda untuk jauh beberapa tahun kedepan. Dalam ilmu perencanaan keuangan, biasanya dari income yang kita peroleh tiap bulannya maka kita akan membaginya kedalam beberapa pos :

·         Menabung dan investasi : 10 %
·         Dana darurat : 10 %
·         Pendidikan diri sendiri : 10 %
·         Dana amal :  5 %
·         Kesenangan pribadi : 10 %
·         Biaya hidup : 55 %

Jadi seandainya angka 5,5 juta penghasilan anda tersebut kita aplikasikan kedalam rumus tersebut, maka akan didapatkan angka alokasinya sebagai berikut :

•    Menabung dan investasi : Rp 550.000
•    Dana darurat : Rp 550.000
•    Pendidikan diri sendiri : Rp 550.000
•    Kesenangan pribadi : Rp 550.000
•    Dana Amal : Rp. 275.000
•    Biaya hidup : Rp 3.025.000
Perhitungan tersebut merupakan acuan saja yang sebisa mungkin kita jalankan, walaupun mungkin pada kenyataannya tidak semudah itu melaksanakan pembagiannya.
Alokasi Dana Pendidikan diri sendiri adalah dana yang kita sediakan agar kita bisa terus meningkatkan kemampuan serta ilmu kita agar dapat mendapatkan penghasilan lebih besar lagi, contohnya seperti yang sedang anda jalani saat ini. Menurut saya tidak masalah seandainya kemudian dilakukan subsidi silang dari pos pengeluaran lainnya.
Cicilan rumah bisa dikategorikan sebagai dana investasi, dan saya lihat anda sangat concern dalam hal mempersiapkan masa depan anda, sehingga alokasi pengeluaran anda lebih banyak untuk menabung dan investasi, dan menurut saya hal tersebut sangat bagus. Hanya saja maaf saya kurang paham dengan penjelasan anda tentang reksadana saham yang anda miliki.

Bila pengeluaran anda sudah mendekati dengan rumus ideal diatas, bisa fokus di biaya pernikahannya. Coba hitung – hitung, berapa lama lagikah rencananya pernikahan tersebut akan dilangsungkan?. Berapa besar perkiraan total biaya yang dibutuhkan?. Dikurangi total tabungan yang sudah terkumpul saat ini, mas Aris bisa menghitung perkiraan berapa kekurangan biaya pernikahannya. Bila memang waktu pelaksanaannya masih cukup lama paling tidak diatas dua tahun, mas Aris bisa mengalokasikan tabungannya dalam bentuk reksadana saham seperti yang sudah dilakukan. Bila waktunya tidak terlalu lama lagi, mas Aris bisa memilih reksadana yang berbasis Pasar uang ataupun Pendapatan tetap. Selain itu coba alokasikan tabungan tersebut dalam bentuk logam mulia sebagai diversifikasi. Pengalokasian dana tabungan ini kita lakukan agar pertumbuhan nilai uang yang mas Aris kumpulkan untuk biaya pernikahannya nanti agar lebih maksimal.

Salam,




Penulis     : Andy Nugroho, CFP.
Website    : www.mre.co.id
Fanspage  : MreFinancialBusinessAdvisory
Twitter     : @mreindonesia
Google+   : Kemandirian Finansial
Don't Miss