Responsive Ad Slot

Latest

Menabung

Bisnis

Liburan

Featured Articles

(Tanya Jawab) Mengatur Keuangan Yang Morat Marit

Wednesday, 31 December 2014

"Mengatur keuangan yang morat marit"
Mbak Mike,
Saya adalah ibu dari 3 orang anak. saat ini saya sedang kacau keuangannya dalam membagi dana untuk pembayaran 3 kartu kredit saya dengan kebutuhan sehari2. Kadang, uang yang saya simpan untuk kebutuhan lainnya, terpakai untuk kartu kredit, sehingga keuangan saya jadi kacau, tidak jarang lewat tengah bulan keuangan sudah morat-marit. Bagaimana kiat yang baik dan jitu?
Terima kasih atas sarannya.

Karin - Bekasi.

Jawab :

Halo bu Karin,

Saat kondisi keuangan morat marit orang memang cenderung panik. Padahal kita harus bersikap sebaliknya yaitu tetap tenang dan berkepala dingin Sebab saat kita panik bisa berakibat terburu-buru dalam mengambil keputusan yang bahkan bisa semakin menjurumuskan kita ke dalam masalah. Selain itu memang harus didukung juga dengan rencana keuangan yang jitu agar bisa segera keluar dari masalah.

Pada saat ini terjadi defisit anggaran belanja rumah tangga tiap bulannya, dimana pengeluaran selalu saja lebih besar dari pada penghasilan. Hal ini bisa terjadi karena penghasilannya yang memang tidak cukup atau pengeluarannya memang boros. Jika memang penghasilan dirasakan terlalu kecil maka sudah selayaknya dilakukan usaha-usaha meningkatkan penghasilan. Namun sejak awal harus sudah dipahami bahwa yang penting bukan besar kecilnya penghasilan tetapi bagaimana mengelola penghasilan tersebut. Jangan sampai begitu penghasilan kita naik pengeluaran kita juga naik sama besarnya sehingga kondisi keuangan tidak bertambah baik.

Sebaliknya jika memang dirasakan pengeluaran terlalu besar, maka lakukanlah usaha-usaha untuk mengurangi pengeluaran. Buatlah rencana penghematan yang realistis secara bertahap agar tidak terlalu menyiksa. Melakukan penghematan dengan sedikit menyesuaikan gaya hidup dan pola pembelanjaan sebenarnya tidak sulit. Masih banyak sekali ide-ide penghematan dalam rangka mengurangi pengeluaran. Dengan sedikit kreatifitas dan kerjasama seluruh anggota keluarga maka penghematan bisa membantu Anda menyelesaikan masalah ini dalam jangka pendek, sambil secara pelan-pelan dalam jangka panjang Anda melakukan usaha-usaha  menambah penghasilan .

Agar Anda bisa mengendalikan pengeluaran keluarga, berikut ini adalah beberapa saran penghematan yang bisa dijalankan :

1. Hentikan penggunaan kartu kredit untuk belanja konsumtif, tetapi simpanlah untuk keadaan darurat. Bayarlah semua belanjaan Anda dengan uang tunai atau kartu debit, sebab pembelanjaan dengan kartu kredit yang tidak dibayar lunas akan semakin membuat tagihannya membengkak.

2. Batasi pembayaran cicilan hutang sebesar maksimal 30% dari penghasilan saja. Jika jumlah cicilan semua hutang perbulan yaitu hutang kartu kredit maupun jika ada hutang lainnya memakan porsi lebih dari 30% dari penghasilan Anda, maka kurangilah. Sebab pembayaran cicilan hutang yang terlalu besar akan menyulitkan Anda untuk membayar kebutuhan hidup lainnya. Akibatnya untuk mengcover kekurangan ini, bisa-bisa Anda berhutang lagi. Jika perlu untuk mengurangi beban cicilan hutang, maka bayarlah cicilan kartu kredit sebesar minimalnya saja. Dan sekali lagi harus diingat, hentikan penggunaan kartu kredit.

3. Cobalah mengendalikan hasrat atau keinginan, bedakan antara keinginan dan kebutuhan. Berbelanjalah berdasarkan kebutuhan Anda dan perhitungkan mana kebutuhan pokok yang mutlak dan mana kebutuhan realistis yang masih bisa disesuaikan anggarannya

4. Kurangi frekuensi bepergian ke pusat perbelanjaan. Buatlah daftar kebutuhan terlebih dahulu, dan berbelanja barang yang hanya terdapat dalam daftar belanja. Mungkin tidak perlu selalu mengajak si kecil ikut berbelanja, usahakan agar langsung menuju rak atau counter yang sudah direncanakan

5. Lakukan strategi meminimalkan beban rekening listrik, telepon, dan air. Misalnya gunakan alat listrik berdaya rendah dan hematlah penggunaanya. Terapkan juga cara-cara pengehematan telpon biasa dan pulsa HP, misalnya biasakan membicarakan hanya hal-hal penting ditelpon, menggunakan kartu pra bayar, kurangi kegiatan chatting di internet. Iritlah juga dalam penggunaan air, jadwalkan penggunaan pompa listrik, gunakan air 1 – 2 ember untuk cuci mobil, karena selang air membuat air bersih banyak terbuang.

6. Jangan jadikan gengsi sebagai prioritas dalam berbelanja. Keterbatasan anggaran membuat perbaikan perilaku pembelanjaan semakain penting. Mungkin tidak ada anggaran lagi untuk membeli pakaian, sepatu, atau asesoris bermerk, juga gonti-ganti hanphone hanya sekedar menjaga gengsi. Terapkanlah kiat-kiat merawat barang- barang yang sudah kita milki agar bisa tampil rapi dan hemat biaya.

Masih banyak sekali ide-ide penghematan yang bisa Anda lakukan untuk mengendalikan pengeluaran. Saran saya jangan hanya mengandalkan penghematan saja, tetapi sekaligus juga lakukan usaha-usaha untuk mendapatkan penghasilan.

Semoga defisit-nya bisa segera teratasi. Salam



Penulis     : Mike Rini Sutikno, CFP.
Website    : www.mre.co.id
Fanspage  : MreFinancialBusinessAdvisory
Twitter     : @mreindonesia
Google+   : Kemandirian Finansial
Don't Miss